POLUSI UDARA- JAKARTA. Penanganan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya masih terus menjadi pembahasan hangat saat ini. Berbagai usulan dari banyak pihak mencuat sebagai solusi yang dinilai ampuh mengatasi persoalan itu.
Salah satunya adalah adanya desakan agar pemerintah mematikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) karena dituding menjadi penyumbang utama polusi udara yang semakin parah belakangan. Akibatnya, operasi 4 unit PLTU Suralaya telah dihentikan sejak 29 Agustus.
Namun, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai penyebab utama polusi udara bukan PLTU seperti yang dituduhkan selama ini. “Soal polusi udara Jakarta jelas bukan PLTU penyebabnya,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (5/9).
Agus memaparkan bahwa sudah banyak penelitian yang menyebutkan sektor transportasi sebagai penyebab utama memburuknya kualitas udara di Jakarta. Tercatat, sektor tersebut menyumbang tidak kurang dari 44% polutan di Jakarta.
Hal tersebut juga diperkuat dari sumber data kualitas udara Jakarta. Menurut iqair, catatan data polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan cenderung semakin memburuk sejak 29 Agustus setelah unit PLTU Suralaya dalam kondisi mati. Namun, pada 4 September siang, saat diberlakukan WFH dan rekayasa lalu lintas, indeks kualitas udara menjadi kategori sedang dengan level 112.
Baca Juga: Sebagian Unit PLTU Suralaya Dipadamkan, Begini Respon Pengusaha
Agus menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh salah mengidentifikasi penyebab utama polusi udara. Ia berpendapatan bahwa PLTU milik pemerintah itu bukan penyebab utama polusi udara Jakarta.
Menurut dia, pemerintah harus mengambil langkah-langkah berupa solusi strategis yang tepat dalam menangani polusi udara Jakarta. Dia juga menyarankan agar masyarakat bersabar sambil terus mengurangi pemakaian kendaraan pribadi agar emisi yang dikeluarkan juga berkurang.
"Semua solusi terkait polusi udara membutuhkan perencanaan dan penelitian yang cermat. Identifikasinya harus tepat. Jika kita ingin menyelesaikannya dengan cepat, itu hanya sebatas mimpi.” kata dia.
Bahkan terkait dengan isu polusi udara di Jakarta, Agus juga mencurigai bahwa ada pihak yang mencoba memanfaatkan untuk menyerang beberapa PLTU yang berlokasi di barat Pulau Jawa. “Isu ini bisa menjadi perbincangan hangat di media massa karena ada agenda setting.” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News