Proyek IKN Juga Ditawarkan ke Investor Malaysia

Kamis, 01 Desember 2022 | 05:43 WIB   Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Proyek IKN Juga Ditawarkan ke Investor Malaysia

ILUSTRASI. Indonesia menawarkan proyek IKN ke investor Malaysia.


IKN NUSANTARA - JAKARTA. Indonesia makin gencar menawarkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) ke investor mancanegara.

Terbaru, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/11/2022).

Forum itu bertujuan untuk meningkatkan investasi dan kerja sama bisnis kedua negara antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Basuki mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN. Khususnya di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara.

“Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/11).

Sebelumya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia. Pesan tersebut disampaikan dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022. Adapun, hal itu hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor.

Baca Juga: Update Proyek IKN: Istana Presiden/Wapres dan Kantor di IKN Dibangun Desember

Seperti diketahui, anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk pembangunan IKN hanya dapat mencakup sekitar 20% dari total kebutuhan investasi IKN sebesar US$ 30 miliar.

Sedangkan selebihnya 80% akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini.

“Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," kata Basuki.

Basuki menyebut, perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu. Hal ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 hektar (ha) di zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 ha.

Basuki menuturkan, minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial.

“Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada disini. Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," ucap Basuki.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 Malaysia merupakan salah satu negara dengan nilai investasi sepuluh terbesar di Indonesia. Adapun, nilai total transaksi sekitar US$ 2,2 miliar per tahun di bidang perbankan, perkebunan, konstruksi, industri makanan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.

Baca Juga: Menteri Basuki: Belanja Infrastruktur PUPR Sudah Terserap Rp 84,3 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru