PUPR anggarkan Rp 82,9 miliar untuk pembangunan monumen di Merauke

Jumat, 16 Maret 2018 | 12:35 WIB   Reporter: Ramadhani Prihatini
PUPR anggarkan Rp 82,9 miliar untuk pembangunan monumen di Merauke

ILUSTRASI. Monumen Kapsul Waktu Merauke


INFRASTRUKTUR DAERAH - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

Luas monumen ini 2,5 hektare (ha), terdiri dari 1 ha adalah area monumen dan 1,5 ha digunakan sebagai alun-alun. Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat.

Desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya. Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen. Monumen tersebut memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 m.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljoni mengatakan pembangunan tahap I dilakukan pada tahun 2016 berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar melalui anggaran Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Nindya Karya.

“Mudah-mudahan akan selesai lebih cepat yakni Oktober 2018 nanti. Saat ini progres fisik telah mencapai 59 %,” kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Jumat (16/3).

Sementara itu, Bupati Merauke  Frederikus Gebze mengungkapkan, monumen ini bukanlah konstruksi biasa, tetapi merupakan karya seni sejarah yang diperuntukan untuk generasi penerus bangsa. 

"Nantinya akan diceritakan dalam bentuk relief perjalanan napak tilas Indonesia. Karena itu ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia, "ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, monumen ini akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke. Yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata RI di daerah-daerah perbatasan. 

Pembangunan monumen juga mengadopsi unsur budaya Papua, dimana Kapsul Waktu akan ditempatkan diatas bangunan yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru