OTOMOTIF - JAKARTA. Ribuan mobil di kawasan Jakarta Pusat diblokir oleh Samsat Jakarta Pusat. Kendaraan yang diblokir sebanyak 3.916 mobil dan 75 mobil mewah.
Kepala Unit PKB dan BBN-KB Jakarta Pusat Manarsar Simbolon mengatakan, biasanya yang mobilnya diblokir menggunakan identitas palsu atau orang lain. Bahkan, pemilik mobil itu ditemukan memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Jadi, mereka biasanya minjemin KTP untuk membeli mobil mewah orang. Misalnya, anaknya punya bos, ya, sudah pinjam dong KTP-nya buat beli mobil," ujar Manarsar di kantornya, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).
Baca Juga: Macet parah, BPTJ: Jalan Margonda, Kalimalang dan Daan Mogot perlu ERP
Menurut Manarsar, mereka menggunakan identitas palsu untuk menghindari tarif pajak progresif. Jika menggunakan identitas aslinya, tarif pajak kendaraan bermotor (PKB) akan lebih mahal karena mobil itu tercatat bukan kendaraan pertama yang dimiliki.
"Kalau pakai KTP orang kan dia enggak bayar pajak progresif. Harusnya, dengan KTP-nya dia, maka dia punya dua mobil, jadi dia menghindari progresif," kata Manarsar.
Selain menghindari tarif pajak progresif, Manarsar mengungkapkan, pemilik mobil mewah juga diduga menghindari pembayaran pajak penghasilan (PPh). "Bisa jadi untuk menghindari pajak PPh karena tidak dilaporkan (kepemilikannya)," imbuhnya.
Hingga saat ini, Samsat Jakarta Pusat masih mengejar tunggakan pajak mobil mewah. Mulai memberikan surat imbauan hingga door to door untuk menagih pajak mobil tersebut.
"Sampai saat ini sudah ada 161 mobil mewah yang bayar pajak saat kami door to door dengan nilai pajak estimasi Rp 5 miliar," ungkap Manarsar.
Penulis: Cynthia Lova
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Mobil di Jakarta Pusat Diblokir, Pemiliknya Tercatat Punya KJP"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Mobil di Jakarta Pusat Diblokir, Pemiliknya Tercatat Punya KJP", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/04/15421371/ribuan-mobil-di-jakarta-pusat-diblokir-pemiliknya-tercatat-punya-kjp.
Penulis : Cynthia Lova
Editor : Jessi Carina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News