Ribuan penghuni kondominium Taman Anggrek hidup tanpa listrik sejak 1 Januari

Sabtu, 04 Januari 2020 | 16:23 WIB   Reporter: Herry Prasetyo
Ribuan penghuni kondominium Taman Anggrek hidup tanpa listrik sejak 1 Januari


BANJIR - JAKARTA. Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Januari lalu menjadi petaka bagi ribuan penghuni kondominium Taman Anggrek, Slipi, Jakarta Barat.

Akibat luapan banjir yang merendam kondominium mewah di Jakarta itu, aliran listrik ke ribuan unit kondominium terputus. Dampaknya sudah empat hari ini ribuan penghuni kondominium dipaksa hidup tanpa aliran listrik.

Dalam surat yang beredar pada 4 Januari 2020 kepada para penghuni kondominium, pengelola mall dan kondominium Taman Anggrek berkilah bahwa banjir telah merendam dan menggenangi ruang genset dan trafo.

Akibatnya trafo tidak dapat difungsikan untuk menyambungkan aliran listrik, baik dari PLN maupun genset yang selama ini menjadi sumber listrik di mall dan kondominium Taman Anggrek.

Baca Juga: Pengungsi korban banjir di Rawa Buaya mulai terserang diare dan gatal-gatal

"Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan sedang melakukan pengeringan ruangan yang tergenang. Prioritas utama kami adalah berfungsinya trafo seperti semula, supaya semua fasilitas kondominium dapat berfungsi secepat mungkin," jelas pengelola dalam suratnya tertanggal 4 Januari 2020.

Pengelola kondominium Taman Anggrek tidak dapat memastikan sampai kapan aliran listrik akan mati. Karena tingkat kerusakan jaringan listrik dan trafo tersebut belum diketahui.

"Dalam dua hari ke depan kami baru dapat mengetahui berapa banyak kerusakan pada peralatan listrik," demikian keterangan pengelola.

Situasi tidak nyaman yang terjadi di kondominium taman anggrek telah membuat ribuan penghuninya meradang.

Sebagai kondominium elite tidak seharusnya kondisi buruk tersebut terjadi. Apalagi penghuni telah membayar biaya yang mahal atas semua fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

"Pengelolaan kondominium ini sangat mengecewakan. Tidak pernah terbayangkan kondominium semewah Taman Anggrek tidak punya mitigasi risiko yang baik," ujar salah satu penghuni kondominium Taman Anggrek di lantai 41.

Baca Juga: Menkes ingatkan bahaya penyakit pasca banjir, Anies sebut anak-anak senang berenang

Menurut penghuni tersebut, sudah empat hari ini penghuni kondominium Taman Anggrek hidup super berat. Termasuk dirinya yang harus menapaki tangga dari lantai 41 hanya untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

"Alasan yang disampaikan pengelola tidak masuk akal. Untuk unit mewah dan mahal seperti kondominium Taman Anggrek harusnya faktor banjir ini sudah diperhitungkan sejak awal. Jakarta ini kan tidak asing dengan Banjir," katanya.

Hingga saat ini ribuan penghuni kondominium Taman Anggrek benar-benar kesulitan. Selain tidak ada listrik, air, makanan pun terbatas. Untuk mendapatkan makanan juga perlu perjuangan berat karena harus menuruni ratusan anak tangga.

Baca Juga: Dalam sehari konsumen Gojek kumpulkan donasi Rp 100 juta untuk korban banjir

Para penghuni berharap pengelola segera mencari solusi cepat untuk mengatasi persoalan yang ada. Apalagi banyak penghuni usia lanjut (lansia) yang tinggal di lantai atas kesulitan untuk mendapatkan akses air minum dan makanan.

Jika kondisi buruk ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan kondisi penghuni, khususnya lansia akan semakin memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru