JAKARTA. Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengajak Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan transparansi dana pencalonan kepada publik.
"Saya juga mengundang Pak Basuki melakukan hal yang sama, membuka secara transparan jumlah dana (pencalonan) yang didapat dari siapa dan digunakan untuk apa," kata Sandiaga dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (13/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, undangan tersebut dilayangkan kepada Ahok dengan tujuan mendorong demokrasi Indonesia yang lebih transparan dan efisien, yang mana hal tersebut perlu dimulai dari calon pemimpin ibu kota. Pengusaha asal Gorontalo, Sulawesi ini menyatakan telah menghabiskan dana sebanyak Rp 29,3 miliar hingga September 2016, untuk sejumlah kegiatan pencalonan dirinya menuju Pilkada 2017.
Pendiri Grup Saratoga ini mengungkapkan seluruh dana yang digunakan tersebut merupakan uangnya dan dipastikan berasal dari kegiatan yang tidak melanggar hukum. "Secara konkret, sumber dana semuanya dari tabungan saya pribadi yang dihasilkan terutama dari dunia usaha dan pecahin 'celengan' saya," jelasnya.
Sandiaga mengatakan sebanyak Rp 25,6 miliar atau sebagian besar dana itu digunakan untuk berinteraksi dengan masyarakat ibu kota selama hampir setahun. "Jadi 87% dana tersebut jatuh pada kegiatan sosialisasi, media observasi, dan akseptabilitas. Di sini juga termasuk kegiatan selama bulan puasa yang bersifat sosial, penyuluhan, pelatihan dan blusukan, serta kegiatan yang menyentuh aspirasi masyarakat," ujar Sandiaga.
Selanjutnya, menurut dia, sebanyak 6% atau sebesar Rp1,8 miliar telah dipakai untuk kebutuhan logistik, teritori, dan jaringan. Sementara itu, urusan advokasi, hukum, dan data menghabiskan sebanyak Rp 1,9 miliar atau 7% dari keseluruhan dana.
(Agita Tarigan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News