VAKSIN CORONA - JAKARTA. Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan sulitnya mengikuti vaksinasi yang digelar di pasar tersebut. Di sisi lain, didapati bahwa beberapa warga yang mengikuti vaksinasi bukan lah pedagang di Pasar Tanah Abang.
Kesulitan untuk mendapat vaksinasi ini dialami Lina, pemilik empat toko pakaian di Pasar Tanah Abang. Pada Sabtu (6/3) siang, dia bersama sejumlah karyawannya mendatangi lokasi vaksinasi di Lantai 12 Blok A Pasar Tanah Abang.
Dia protes kepada panitia yang berada di meja registrasi karena lima orang karyawannya kesulitan mendapat vaksin. Menurut dia, karyawannya sudah diminta untuk datang oleh panitia, tapi tak kunjung mendapat kepastian kapan vaksinasi dilakukan. "Ini sudah disuruh datang enggak ada kepastian, padahal kan karyawan mau kerja," kata Lina saat ditemui Kompas.com.
Yusuf, salah satu karyawan di toko Lina menjelaskan, ia dan rekan-rekannya telah mendaftar untuk vaksinasi sejak Kamis (4/3). "Hari Kamis cuma daftar aja. Disuruh suntiknya hari Jumat," kata dia.
Baca Juga: UPDATE 6 Maret: 1.130.524 Tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua
Namun, saat datang hari Jumat kemarin, Yusuf dan keempat rekannya tak mendapat suntikan vaksin karena kehabisan. "Hari Jumat kehabisan vaksin. Jadi disuruh datang lagi hari Sabtu ini," kata Yusuf.
Hari ini ia dan rekan-rekannya pun sudah datang sejak pukul 08.00 WIB agar tak kehabisan vaksin. Namun, lagi-lagi mereka gagal mendapat vaksin.
Pihak panitia justru beralasan bahwa vaksinasi hari ini difokuskan untuk pemberian dosis kedua. "Jadi memang manajemennya tidak jelas, padahal panitianya yang suruh datang untuk vaksin," kata Yusuf.
Di saat bersamaan, justru ditemukan warga bukan pedagang yang bisa dengan mudah mengikuti vaksinasi. Pada Sabtu siang tadi, Kompas.com menemukan ada dua orang yang bukan pedagang namun mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Mencegah Covid-19 karena mutasi virus corona B117, ini saran epidemiolog
Keduanya memang masih karyawan salah satu pemilik toko di Blok A Pasar Tanah Abang. Namun, mereka tidak bekerja di toko tersebut, melainkan di tempat usaha yang berbeda. "Kalau saya kerjanya di gudang di Pluit. Ini teman saya (Devi) juga sama," kata Ahmad saat ditemui Kompas.com usai vaksinasi.
Ahmad mengaku dia dan Devi bisa mendapat vaksinasi karena didaftarkan oleh bosnya. Mereka didaftarkan untuk vaksinasi sejak Februari atau awal kegiatan vaksinasi ini dibuka. Hari ini keduanya sudah menjalani penyuntikan untuk vaksin dosis kedua.
Ahmad mengaku tak sulit baginya mendapat jatah vaksin meskipun bukan pedagang. Ia cukup menyetorkan Kartu Tanda Penduduk ke bosnya. Setelah itu, dia pun mendapat kupon dari bosnya yang berisi waktu vaksinasi.
Ia tinggal datang sesuai keterangan waktu yang ada di kupon. "Jadi cuma KTP saja sama pembagian kupon itu. Enggak harus ngisi formulir ribet gitu ya," kata dia.
Baca Juga: Bukan cuma ke Indonesia, 2 virus corona Inggris juga menyusupi Malaysia