Soal jam malam seperti Depok dan Bogor, Pemprov DKI tengah mengkaji

Jumat, 04 September 2020 | 11:22 WIB Sumber: Kompas.com
Soal jam malam seperti Depok dan Bogor, Pemprov DKI tengah mengkaji

ILUSTRASI. Warga menikmati pemandangan di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020). Ruang terbuka hijau di tengah kawasan Ibu Kota tersebut menjadi salah satu tempat wisata alternatif bagi warga usai beraktivitas di masa pandemi COVID-1


Menurut Anies, peningkatan angka penularan Covid-19 berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Anies mengklaim Pemprov DKI Jakarta telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan badan kesehatan dunia (WHO). Dari testing yang dilakukan itu, maka penambahan kasus harian juga semakin meningkat.

"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat. Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terkahir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies dikutip dari video KompasTV.

Anies mengimbau warga disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

Sementara itu, Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan akan mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta kembali mencatat angka tertinggi per Kamis kemarin, yakni 1.406 orang.

Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 43.709 orang. Sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen. Lalu, 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen. (Rindi Nuris Velarosdela)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov DKI Kaji Penerapan Jam Malam seperti Depok dan Bogor",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru