Status Gunung Merapi Tetap Siaga, Warga Diminta Hindari Daerah Potensi Bahaya

Jumat, 11 Maret 2022 | 06:05 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Status Gunung Merapi Tetap Siaga, Warga Diminta Hindari Daerah Potensi Bahaya


GUNUNG - JAKARTA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat siaga. 

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan, hingga saat ini aktivitas erupsi Gunung Merapi terhitung masih tinggi, ditandai dengan guguran rata-rata sebanyak 140 kali per hari. 

Selain itu, lanjut Eko, aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. 

Berdasarkan catatan Badan Geologi, seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi >5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka dapat kami simpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan masih tetap pada tingkat siaga," tutur Eko dalam keterangan tertulis yang dirilis Kamis (10/3).

Lebih lanjut, Eko mengungkapkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Baca Juga: Tanda-Tanda akan Meletus, Terjadi Hujan Abu Vulkanik di Lereng Gunung Merapi

"Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," terang Eko.

Menimbang aktivitas yang ada saat ini, Badan Geologi merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten serta pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," imbuh Eko.

Eko memastikan, Badan Geologi akan terus berupaya memitigasi bahaya Gunung Merapi. Hal ini dilakukan melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran informasi, dan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi. 

Baca Juga: Gunung Merapi 5 Kali Keluarkan Awan Panas, Hujan Abu Turun di Magelang

Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya dan mengikuti rekomendasi dari Badan Geologi, pemerintah daerah, dan BPBD setempat. 

Sedikit informasi, masyarakat yang menginginkan informasi perkembangan Gunung Merapi secara resmi dapat mengakses aplikasi Magma Indonesia, merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, Pos Pengamatan G. Merapi terdekat, dan kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru