Tahun ini, ada tiga mal baru di Surabaya

Selasa, 14 Juli 2020 | 09:50 WIB Sumber: Kompas.com
Tahun ini, ada tiga mal baru di Surabaya

ILUSTRASI. Pengunjung mengenakan masker saat berada di Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Grup Pakuwon Mall me


PROPERTI - JAKARTA. Persaingan antar pusat perbelanjaan (mal) di Surabaya, Jawa Timur, makin sengit. Mal dengan konsep usang akan terkikis oleh keberadaan pusat perbelanjaan yang lebih baru, ditinggalkan oleh pengunjung yang berakibat pada okupansi yang terus menurun.

Dalam menghadapi persaingan yang ketat ini, pemilik dan pengelola pusat perbelanjaan terus melakukan inovasi melalui langkah peremajaan atau perubahan konsep dengan penekanan pada food and beverages (kuliner).

Strategi lainnya juga diterapkan seperti merelokasi dan mengelompokkan tenant serupa berdasarkan jenis maupun kelas.

Beragam strategi itu dilakukan menyusul tingkat kunjungan mal di Surabaya yang berkurang rata-rata 30 persen selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: 60 pegawai RRI Surabaya positif Covid-19, seluruh aktivitas siaran dihentikan

Tahun ini, Surabaya akan menambah tiga mal baru yakni Lagoon Avenue Sungkono (Laves) dengan area sewa atau nett leasable area (NLA) 12.548 meter persegi, Ciputra World 2 Surabaya seluas 40.000 meter persegi, dan Pakuwon City Mall (East Coast Center 2) seluas 15.000 meter persegi.

Ketiga mal ini akan menambah pasokan ruang ritel kumulatif di ibu kota Jawa Timur ini menjadi 1,20 juta meter persegi hingga akhir tahun 2020, atau naik 5,9 persen secara tahunan.

Menurut Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, kendati mal-mal ini telah mendapatkan komitmen dari penyewa, namun tingkat hunian rata-rata diproyeksikan turun menjadi 75 persen pada Semester II-2020.

"Sementara pada Semester I-2020, tingkat hunian masih berada di angka 77 persen," kata Ferry dalam paparan Property Market Outlook secara virtual, pekan lalu.

Penurunan tingkat okupansi ini tak menghalangi sejumlah pengembang untuk membangun dan membuka pusat perbelanjaan baru.

Bahkan, Ferry memprediksi, pembangunan pusat perbelanjaan baru di Surabaya akan terus tumbuh hingga tahun 2026.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru