Jabodetabek

Terungkap, Ini Penyebab Utama Kemacetan Parah di Tanjung Priok

Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB Sumber: Kompas.com
Terungkap, Ini Penyebab Utama Kemacetan Parah di Tanjung Priok

ILUSTRASI. Kemacetan panjang terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta Utara sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi.. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


LALU LINTAS - JAKARTA. Kemacetan panjang terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta Utara sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi.

Kepadatan lalu lintas hingga lumpuh total ini terpusat di wilayah Tanjung Priok akibat aktivitas bongkar muat di sejumlah terminal pelabuhan.

Salah satu terminal yang mengalami peningkatan drastis aktivitas bongkar muat adalah New Priok Container Terminal (NPCT) One.

Namun, aktivitas bongkar muat di NPCT One ternyata bukan menjadi penyebab utama kemacetan di Tanjung Priok.

Baca Juga: Tanjung Priok Macet Parah, Pemprov Jakarta Minta Pelindo Benahi Sistem Bongkar Muat

Apa biang keroknya?

Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo, mengungkapkan meningkatnya aktivitas bongkar muat di NPCT One disebabkan oleh keterlambatan tiga kapal asal luar negeri yang bersandar.

“NPCT One ini kedatangan kapal yang seharusnya sudah datang minggu lalu. Tiga kapal ini, dua seharusnya datang minggu lalu, satu lagi harusnya datang 24 jam sebelumnya,” kata Drajat di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

Lalu lintas kapal beroperasi dengan rute dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, dan rute tersebut berskala internasional.

Dengan begitu, keterlambatan bersandar ini bukan disebabkan oleh PT Pelindo atau tiga kapal itu sendiri, melainkan pelabuhan sebelum NPCT One.

“Port sebelumnya ini mengalami delay, delay, delay, pada akhirnya sampai ke kami ini mengalami delay,” ujar dia.

Baca Juga: Ini Penyebab Kemacetan Panjang di Kawasan Tanjung Priok

“Ini seperti pesawat delay, satu bandara akan menyebabkan delay di bandara lain. Ini sama, pelabuhan sebelumnya delay, ya selanjutnya akan delay,” tambah dia.

Sementara itu, Pelindo tidak memprediksi bahwa keterlambatan tiga kapal ini juga berimbas pada peningkatan volume bongkar muatan.

Belum lagi bertepatan dengan konsumen yang mengejar waktu sebelum libur panjang yang jatuh pada Jumat (18/4/2024) hingga Minggu (20/4/2025).

“Itu secara bersama-sama sehingga terminal kami akhirnya dapat order kurang lebih 4.200 kontainer yang harus dirilis. Yang tadinya harusnya 2.500, kemampuannya dirilis 4.200,” ungkap dia.

Bukan karena sistem gate error

Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, menegaskan bahwa kemacetan panjang bukan karena sistem error di gerbang masuk NPCT One.

Baca Juga: Sopir Truk Unjuk Rasa Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Ini Respons Pelindo

“Itu ternyata tidak ada yang error. Adapun kalau kemarin ada sedikit terhambat, itu yang terkait TILA (Truck Identification and Location Access) para sopir yang expired,” kata Takwim dalam kesempatan yang sama.

Permasalahan TILA atau gate pass diatasi setelah KSOP Tanjung Priok dan PT Pelindo mengalihkan sistem masuk pelabuhan menjadi manual.

Langkah ini diambil karena masa berlaku gate pass para sopir truk habis akibat terjebak kemacetan di wilayah Tanjung Priok.

“Terhadap TILA yang expired, tidak dipungut biaya lagi, dan itu sudah dilaksanakan. Kami menyepakati memanualkan gate untuk percepatan mengalirnya masuknya kendaraan ke terminal,” ujar dia.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Terbaru: Bandung, Bekasi, Bogor, Depok dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Diskon Detergent-Minyak Goreng di Promo JSM Alfamidi 18-20 April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru