TRANSJAKARTA - JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Damri resmi berkolaborasi dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan 26 unit bus listrik untuk digunakan di Jakarta, Jumat (22/12).
Direktur Utama Damri Setia N. Milatia Moemin mengatakan hal ini dilakukan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dan juga menjadi upaya mengurangi emisi karbon.
“Sebanyak 26 unit bus listrik ini melengkapi 74 unit bus listrik yang sebelumnya telah beroperasi di Jakarta. Dengan demikian, jumlah totalnya menjadi 100 unit hingga akhir tahun 2023," ujarnya dalam acara Peluncuran 26 Unit Bus Listrik Bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta dan DAMRI, di Jakarta, Senin (22/12).
Baca Juga: Operasikan 100 Bus Listrik pada 2023, Transjakarta Jelaskan Pendanaannya
Dia melanjutkan, bus ini akan beroperasi dua minggu kemudian. Kehadiran bus listrik juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghasilkan bebas emisi (zero emission), salah satunya melalui aksi pergeseran ke bus listrik untuk transportasi umum.
Lebih lanjut, bus listrik yang dioperasikan ini merupakan bus berlantai rendah rakitan Indonesia bernama Skywell. Bus memiliki kapasitas 50 orang per unit dan dapat menjangkau jarak sekitar 250 kilometer dalam sekali pengisian baterai EV.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan bus listrik ini melayani dua rute salah satunya adalah Pulo Gadung - Pinang Ranti.
Baca Juga: Goodyear Indonesia Sah Teken Kontrak dengan Transjakarta, Kaji Manajemen Ban
"Dengan operasional 100 bus listrik ini, kemampuan Transjakarta mereduksi karbon emisi semakin meningkat," ujarnya.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza menuturkan pihaknya sudah menyiapkan 64 pramudi yang dibekali keterampilan untuk mengemudikan bus listrik ini.
"Atas nama Transjakarta, kita jadi saksi komitmen Pemda DKI Jakarta yang menyuguhkan layanan yang bersih, berdaya dan bestari. Sebanyak 26 bis listrik ini adalah penyempurna 100 bus dan terus berlanjut hingga 100% full elektrifikasi yang ditargetkan pada 2030," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
