TRANSJAKARTA - JAKARTA. Sejumlah halte bus transjakarta mengalami kerusakan dan hangus terbakar imbas dari aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta di Jakarta, Kamis (8/10).
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, setidaknya ada 46 halte bus rusak yang kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 65 miliar.
Saat ini, pihak Transjakarta dengan menggandeng Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga, dan PPSU sedang melakukan perbaikan.
"Proses perbaikan akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan halte di mana waktu penyelesaiannya akan menyesuaikan dengan tingkat kerusakan itu sendiri," ujar Sardjono dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/10).
Baca Juga: Anies: 20 halte rusak dan kerugian lebih Rp 55 miliar dampak demo anarkistis
Sardjono mengatakan, untuk perbaikan halte bus transjakarta yang mengalami kerusakan ringan seperti pecah kaca dan vandalisme ditargetkan selesai dalam waktu 3 hari.
Untuk halte dengan kerusakan sedang sampai berat diperkirakan selesai dalam jangka tiga sampai empat minggu ke depan.
"Sementara untuk halte yang masuk dalam kategori rusak parah, hangus terbakar diperlukan waktu yang lebih lama bisa sampai 1-2 bulan ke depan," katanya.
Namun, pihak Transjakarta tetap mengupayakan agar masyarakat tetap terlayani dengan sudah beroperasi Jumat (9/10) kemarin.
Pengoperasian halte bus tranjakarta dilakukan dengan penyesuaian, mengingat kondisinya belum maksimal.
"Seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari yang mengalami kerusakan sangat parah," katanya.
Aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja terjadi di beberapa lokasi di Jakarta, Kamis.
Awalnya, aksi tersebut berjalan tertib dengan menyampaikan asipirasi yang dikeluhkan dari pengesahan UU Cipta Kerja.
Namun, beberapa waktu kemudian massa mulai terlibat kericuhan. Mereka berbuat anarkis dengan merusak perkantoran dan membakar sejumlah fasilitas umum.
Setidaknya ada 18 pos polisi dan sejumlah halte bus transjakarta yang dirusak dan dibakar massa dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Terimbas demo, MRT Jakarta memperpendek rute
Selain itu, ada 23 orang petugas kepolisian yang menjadi korban luka serius maupun ringan akibat bentrok dengan massa.
Data terakhir, ada 4 orang anggota kepolisian yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selanjutnya: 398 Ton sampah terkumpul pasca demo menolak UU Cipta Kerja di Jakarta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "PT Transjakarta: Perbaikan Halte Bus yang Rusak Berat Butuh Waktu 1 hingga 2 Bulan"
Penulis : Muhammad Isa Bustomi
Editor : Jessi Carina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News