Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk tes corona di Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini tes corona di Jakarta ini telah terlampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 123.444 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR corona Jakarta kini telah mencapai 518.481 per sejuta penduduk," terangnya.
Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta naik sejumlah 163 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 10.519 (orang yang masih dirawat/ isolasi).
Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi corona di Jakarta secara total sampai Rabu (10/8) ini sebanyak 833.651 kasus. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif corona di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Baca Juga: Ini beda aturan makan di warung di wilayah PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali
Dari jumlah total kasus positif corona di Jakarta, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 810.308 dengan tingkat kesembuhan 97,2%, dan total 12.824 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5%, sedangkan tingkat kematian corona di Indonesia sebesar 3,0%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif corona di Jakarta sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,8%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Pada kesempatan itu Dwi juga mennyampaikan Pemprov DKI Jakarta terus menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dalam penanganan corona di Jakarta.
Hingga 8 Agustus 2021, dari 140 Rumah Sakit yang merawat pasien corona di Jakarta, untuk tempat tidur isolasi sejumlah 10.559, persentase keterisiannya sebesar 39% dengan total pasien isolasi sebanyak 4.116 orang.
Sedangkan, untuk tempat tidur ICU bagi pasien corona di Jakarta sejumlah 1.639, persentase keterisiannya sebesar 65% dengan total pasien ICU sebanyak 1.059 orang.
SELANJUTNYA>>>