Bisa Picu Gempa hingga M 7 di Jawa, Apa Itu Sesar Kendeng?

Rabu, 14 Desember 2022 | 08:05 WIB Sumber: Kompas.com
Bisa Picu Gempa hingga M 7 di Jawa, Apa Itu Sesar Kendeng?

ILUSTRASI. Salah satu sesar aktif yang berada di pantai utara Jawa dikenal dengan nama zona Sesar Kendeng. ANTARA FOTO/Seno


GEMPA - Sejumlah wilayah Indonesia diguncang gempa beberapa waktu terakhir. Itu sebabnya, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya. 

Ada beberapa sesar aktif di Pulau Jawa yang perlu diwaspadai karena aktivitasnya berpotensi memicu gempa. 

Salah satu sesar aktif yang berada di pantai utara Jawa dikenal dengan nama zona Sesar Kendeng. 

Dikutip dari Kompas.com, Sesar Kendeng menjadi satu dari ratusan sumber gempa baru dalam revisi peta gempa bumi nasional yang disusun oleh Tim Pusat Studi Gempa Nasional. 

Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 tersebut memperbarui data yang pernah dipublikasikan pada tahun 2010. 

Lokasi Sesar Kendeng 

Sesar Kendeng adalah zona sesar yang memanjang dari barat ke timur, yang dimulai dari selatan Semarang, Jawa Tengah, hingga bagian barat Jawa Timur yang melintang sejauh 300 kilometer. 

Sesar Kendeng terbagi dalam 6 (enam) segmen, yaitu Segmen Demak, Segmen Purwodadi, Segmen Cepu, Segmen Blumbang, Segmen Surabaya, dan Segmen Waru. 

Dikutip dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Kendeng terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan (blind faults) yang dapat diamati dari adanya anomali Bouguer di daerah ini (Hamilton, 1979; Simandjuntak dan Barber, 1996; Smyth, 2008). 

Baca Juga: Gempa di Karangasem Bali, Magnitudo 5,2 Terasa Hingga Pulau Lombok NTB

Ahli gempa bumi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga Ketua Pokja Geologi Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan bahwa penemuan sesar darat di sepanjang pantai utara Jawa ini memiliki implikasi penting bagi mitigasi bencana. 

Danny juga menjelaskan bahwa Sesar Kendeng bisa memicu gempa bumi hingga kekuatan magnitudo 7 di sekitar Kota Surabaya. 

Perbedaan Sesar dan Megathrust 

Dikutip dari laman Universitas Negeri Jember, sesar atau patahan (fault) merupakan pergeseran lapisan batuan akibat gaya tekan kerak Bumi. 

Sebagai informasi, kerak Bumi tersusun atas batuan yang bisa mengalami gaya tekan, sehingga terjadi patahan. Akibat gesekan dan kuatnya batuan, batuan tak bisa meluncur dengan mudah. 

Pada kondisi tertentu, hal ini bisa mengakibatkan penumpukan tekanan di bebatuan dan berpotensi melepaskan tegangan ketika melebihi ambang batas tertentu. 

Tegangan itu terjadi secara akumulatif atau instan, sesuai dengan kekuatan batuan. Kerak bawah dan mantel yang lentur kemudian mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser. 

Baca Juga: Gempa Sering Mengguncang Wilayah Jawa Barat Beberapa Waktu Terakhir, Mengapa?

Sementara kerak atas yang rapuh bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan. Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempa bumi.   

Megathrust 

Dikutip dari Earthquake Canada, megathrust adalah gempa berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi atau titik temu antara dua lempeng benua. 

Artinya, gempa megathrust bersumber di laut, sehingga dapat memicu terjadinya tsunami. 

Megathrust sesungguhnya juga bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya. "Mega" berarti besar, sedangkan "thrust" berarti dorongan. Arti dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami. 

Gempa megathrust disebut sebagai gempa bumi terbesar di dunia karena bisa mencapai kekuatan lebih dari M 9,0. Misalnya, gempa bumi di Cile pada 1960 (M 9,5) dan di Alaska pada 1964 (M 9,2). 

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengetahui suatu daerah pernah diguncang gempa megathrust. Salah satunya adalah longsor bawah permukaan air, dari landas kontinen ke laut dalam. 

Endapan longsor ini dapat diidentifikasi dari sampel inti yang diambil dari dasar laut. 

Baca Juga: Adakah Titik Episenter Gempa Dangkal di Wilayah Anda? Cek Peta Seismisitas Jawa BMKG

Di Indonesia, ada 13 sumber gempa dari segmen megathrust, yaitu:

  1. Barat Sumatera ada 6 segmen
  2. Selatan Jawa ada 3 segmen
  3. Selatan Bali hingga Sumba 1 segmen
  4. Utara Sulawesi 1 segmen
  5. Laut Maluku 1 segmen
  6. Utara Papua 1 segmen.

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sesar Kendeng Disebut Bisa Memicu Gempa hingga M 7 di Jawa, Ini Bedanya dengan Megathrust"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru