Ia mengatakan, sekitar 337 personel dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa dan mogok kerja massal.
"Kita sudah antisipasi untuk seluruh anggota, mahasiswa tidak ada melakukan unjuk rasa yang sifatnya ke Pemkot dan DPRD. Unjuk rasa di universitas masing-masing, demikian juga para buruh juga sama mendapatkan laporan untuk saat ini tidak melakukan unjuk rasa, semuanya melakukan kegiatan aksi simpatik, itu yang diberikan pamflet di beberapa titik, di perusahaannya," tutur dia.
Baca Juga: 3.500 Buruh Serikat Pekerja Nasional di Bogor mogok kerja tolak UU Cipta Kerja
Sebelumnya, Ketua Cabang Federasi Sektor Pekerja, Percetakan Penerbitan Media dan Informatika SPSI Kota dan Kabupaten Bekasi Heri Sopyan menyampaikan, ribuan buruh kembali menggelar mogok kerja dan unjuk rasa. Mereka akan unjuk rasa di lingkungan perusahaannya masing-masing.
Heri berharap, dengan adanya aksi ini, Presiden Joko Widodo dapat menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mencabut omnibus law UU Cipta Kerja. Menurut dia, isi dari UU Cipta Kerja itu sangat merugikan para buruh.
"Nah harapan buruh-buruh Kabupaten Bekasi, Presiden tegas membuat Perppu mencabut Undang-undang omnibus law Cipta Kerja yang telah disahkan itu," ujar Heri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Berjaga di 10 Titik Cegah Massa Buruh ke Luar Kota Bekasi"
Penulis : Cynthia Lova
Editor : Sandro Gatra
Selanjutnya: Menaker ajak serikat pekerja berdiskusi menyusun aturan turunan UU Cipta Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News