PADANG. Pendaratan pesawat Garuda Indonesia dengan rute penerbangan Jakarta-Padang dialihkan ke Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Bandara Internasional Minangkabau, Minggu (16/8).
Yosrizal selaku perwakilan bidang humas dari Angkasa Pura II, pengelola Bandara Internasional Minangkabau, membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut. Menurut dia, pengalihan diberlakukan karena hujan deras yang mengguyur bandara di Padang sehingga pesawat dialihkan ke Pekanbaru.
"Karena cuaca buruk, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pesawat mendarat di Pekanbaru," kata dia. Begitu cuaca normal kembali, pesawat diterbangkan ke Padang.
Ia mengatakan, pesawat sebenarnya dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau pada pukul 13.15 WIB. Namun karena cuaca buruk, pendaratan akhirnya dialihkan ke Pekanbaru.
Sementara itu, General Manager Garuda Indonesia cabang Padang, Ryanto A Winarso, mengatakan belum mendapat laporan tentang kejadian tersebut.
Namun, ia mengatakan bahwa pengalihan pendaratan adalah hal yang biasa terjadi karena cuaca buruk sehingga jarak pandang di bawah syarat pendaratan.
Analis cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Meli Elvira, mengatakan bahwa pada pukul 13.00 WIB, hujan lebat terjadi sehingga jarak pandang hanya 800 meter.
Kabag Penerangan Biro Humas Pemprov Sumbar Zardi Syahrir mengatakan, di pesawat tersebut terdapat penjabat Gubernur Sumatera Barat yang baru dilantik, yaitu Reydonnyzar Moenek.
Menurut jadwal, Reydonnyzar Moenek seharusnya tiba di Padang pada pukul 13.15 WIB dan akan langsung menggelar rapat dengan para pejabat provinsi di ruang VVIP Bandara Internasional Minangkabau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
