DKI JAKARTA - JAKARTA. Sarana penyebrangan zebra cross dilengkapi lampu lalu lintas atau pedestrian light controlled crossing (pelican crossing) sudah banyak ditemui di ibu kota. Tapi, penggunaan dan sosialisasi di masyarakat dinilai masih kurang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyansyah menjelaskan, pelican crossing memudahkan pengguna lalu lintas untuk menyeberang.
“Pelican crossing itu lebih lengkap karena dilengkapi dengan lampu lalu lintas dan tombol difabel untuk menyebrang. Ada juga pengeras suara," ujarnya di Balai Kota, Kamis (26/7).
Untuk sosialisasi, Dinas Perhubungan DKI akan menurunkan petugas atau penjaga di area penyebrangan pelican crossing. Setiap mobil diminta sadar mengurangi kecepatan setiap kali ada pelican crossing.
“Kalau yang namanya sosialisasi, mau tidak mau harus kita lakukan (penjagaan). Sampai berapa lamanya, kami akan liat efektifitas sosialisasi. Apabila masyarakat sudah oke, berarti sosialisasi sudah baik,” ujarnya.
DKI Jakarta berencana menempatkan pelican crossing di Bundaran HI, untuk menggantikan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang akan dirobohkan. Sekadar mengingatkan, Pemprov DKI berencana merobohkan jembatan penyebrangan HI lantaran menghalangi pandangan ke Patung Selamat Datang.
Andri menambahkan, sejatinya , pelican crossing bukanlah barang baru. Tapi, lantaran kecukupan anggaran, penyebrangan ini masih diprioritaskan di kawasan protokol dengan tingkat lalu lintas tinggi. Di kawasan Sudirman-Thamrin, dia menyebut, ada 12 pelican crossing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News