Peristiwa

Dorong Penguatan Daya Saing UMKM dengan Efisiensi Energi​

Kamis, 02 Oktober 2025 | 16:58 WIB
Dorong Penguatan Daya Saing UMKM dengan Efisiensi Energi​

ILUSTRASI. Pengunjung melihat produk kerajinan di salah satu stan pameran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (1/10/2025). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) didorong untuk lebih serius mengadopsi praktik efisiensi energi agar tetap kompetitif.


Reporter: Noverius Laoli  | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) didorong untuk lebih serius mengadopsi praktik efisiensi energi agar tetap kompetitif sekaligus mendukung transisi energi nasional. 

Upaya ini tidak hanya membantu UMKM menekan biaya operasional, tetapi juga memperbesar peluang mereka masuk ke rantai pasok global yang kini semakin menuntut praktik bisnis hijau.

Menurut Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), UMKM memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi sekaligus mendukung target net-zero emisi Indonesia. 

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UMKM dengan Keterampilan Komunikasi

Melalui pengelolaan konsumsi energi yang lebih baik, UMKM bisa meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga daya saing.

“UMKM bukan hanya penggerak ekonomi, tetapi juga aktor penting dalam agenda transisi energi. Efisiensi energi akan membantu mereka mengurangi biaya operasional dan berkontribusi pada target net-zero Indonesia,” ujar Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Dorongan terhadap UMKM hijau ini juga sejalan dengan meningkatnya minat investor pada bisnis yang menerapkan praktik berkelanjutan. 

Namun, menurut Atika Benedikta, Executive Director Indonesia Impact Alliance (IIA), masih ada kesenjangan pendanaan sebesar US$ 50,8 juta yang menghambat.

“Salah satu penyebabnya karena UMKM belum cukup siap memenuhi standar keberlanjutan,” jelasnya.

Baca Juga: Duh, Daya Saing Indonesia versi IMD WCR Turun 13 Peringkat

Di sisi lain, UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) menilai UMKM merupakan motor penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Melalui peningkatan kapasitas, UMKM akan semakin siap mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam usahanya,” kata Andi Rahim, Secretary General & Interim Executive Director IGCN.

Untuk mendukung hal itu, IBCSD, IIA, dan IGCN memberikan pelatihan bagi para pelaku UMKM terkait transisi energi dan solusi hemat energi yang terjangkau, mulai dari audit energi sederhana, pemanfaatan panel surya skala kecil, hingga sistem pemantauan berbasis aplikasi. 

Peserta juga mendapatkan contoh praktik baik dari Leastric yang telah mengimplementasikan teknologi hijau di rantai pasoknya.

Baca Juga: Rangking Daya Saing Indonesia versi IMD WCR Merosot 13 Peringkat, Apa Biang Keroknya?

Pelatihan ini diakhiri dengan simulasi audit energi, di mana UMKM belajar menghitung potensi penghematan energi yang bisa langsung diterapkan di bisnis mereka.

Melalui langkah ini, penyelenggara berharap semakin banyak UMKM yang bertransformasi menjadi “UMKM hijau”, sehingga tidak hanya memperkuat daya saing usaha, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap transisi energi yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia.

Selanjutnya: Danantara to Deploy $10 Billion in First Three Months, Eyes Global Push, CIO Says

Menarik Dibaca: Ini Dia 5 Zodiak yang Gampang Bosan lo, Ada Aries!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru