BANJIR JAKARTA - JAKARTA. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait silang pendapat antara pemerintah pusat khususnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan soal penyebab dan penanggulangan banjir awal tahun 2020.
Basuki menilai banjir terjadi karena ada sejumlah ruas sungai yang belum dinormalisasi, sementara Gubernur menilai bahwa banjir terjadi karena air yang masuk ke Jakarta tidak terkendali.
Baca Juga: Jokowi berdialog dengan operator alat berat di Waduk Pluit, apa yang ditanyakan?
Menurut Dasco Normalisasi sungai saat ini terkendala persoalan teknis. Ia meminta Anies untuk mengebut normalisasi sungai itu. "Normalisasi sungai Ciliwung terkendala teknis. Kita himbau gubernur untuk kebut, normalisasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (3/1).
Menurut Dasco banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta, salah satunya diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. "Jadi kalau menurut saya curah hujan sangat tinggi, dalam siklus tertentu di Indonesia ini terjadi berulang-ulang, saya ingat tahun 2000, sepertinya 2007, 2014, lalu sekarang," kata Dasco.
Curah hujan yang tinggi tersebut menurutnya membuat bendungan dan sungai tidak mampu menampung luapan air. Hal itu diperparah dengan musim kering yang sebelumnya terjadi.
"Lalu musim panas berkepanjangan sebagian kita lalai untuk bersihkan terowongan-terowongan, lalu sampah sampah di waduk dan sungai sehingga itu yang membuat banjir makin cepat dan tinggi," katanya.
Baca Juga: Simak enam tips meningkatkan sistem kekebalan tubuh di musim hujan
Sebelumnya silang pendapat terjadi antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyebab banjir di Jakarta usai diguyur hujan deras pada malam pergantian tahun 2020.