Peristiwa

Ini Daftar Zona Megathrust di Indonesia, Ada Potensi Tsunami

Jumat, 10 Januari 2025 | 04:10 WIB Sumber: Kompas.com
Ini Daftar Zona Megathrust di Indonesia, Ada Potensi Tsunami

ILUSTRASI. Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN mengungkap potensi gempa megathrust di Selat Sunda dan sejumlah wilayah lain di Indonesia. ANTARA FOTO/Seno


Penelitian ini juga menunjukkan, fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya, saat tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan. 

"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu," ujar Rahma. 

"Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," tambahnya. 

Melalui penelitian paleotsunami, Rahma mengungkapkan, BRIN menemukan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400–600 tahun. 

Dengan kejadian terakhir diperkirakan pada 1699, energi yang tersimpan saat ini pun dinilai telah mencapai titik kritis. 

Upaya mitigasi potensi gempa megathrust 

Oleh karena itu, BRIN menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. 

Pendekatan struktural meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai. 

"Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami," jelas Rahma. 

Di sisi lain, pendekatan non-struktural melibatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi mitigasi bencana, pelatihan simulasi evakuasi, dan penyediaan jalur dan lokasi evakuasi yang memadai. 

"Kita harus memastikan bahwa masyarakat memiliki pemahaman tentang potensi bahaya tsunami, sistem peringatan dini yang efektif, serta kemampuan merespons dengan cepat," kata dia. 

Baca Juga: Gempa 6,8 Skala Richter Mengguncang Kota Suci Shigatse di Tibet

Untuk daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah rentan mengamplifikasi goncangan, seperti Jakarta, upaya mitigasi gempa mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan. 

Menurut Rahma, retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk lantaran goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa. 

Sementara itu, untuk kawasan industri seperti Cilegon, potensi gempa dikhawatirkan dapat memicu kebakaran akibat kebocoran bahan bakar atau bahan kimia di pabrik-pabrik besar. 

Oleh karenanya, perlu adanya antisipasi melalui penerapan standar keamanan yang ketat. 

Sebagai upaya mitigasi kebencanaan, BRIN pun terus bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan institusi terkait. 

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Gunung Berapi Bawah Laut Ini Diprediksi Meletus pada 2025

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru