Sedangkan PUPR bertugas membangun bandara dari sisi udara seperti landasan pacu (runway) hingga landasan pengubung (taxiway).
Kristi mengungkapkan, bagian tersulit dari pembangunan Bandara VVIP IKN ini justru yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR karena menjadi bagian penting untuk pendaratan pesawat.
"Kemenhub hanya terminal khusus untuk orang lewat saja, yang penting air, listrik, yang support-supportnya itu listrik, air, telepon, internet ada. Tapi ternyata sisi udaranya itu berat, daripada dipaksain kan," tuturnya.
Sebagai informasi, pembangunan Bandara VVIP di IKN dibagi menjadi dua target, yaitu target fungsional untuk upacara 17 Agustus 2024 dan target keseluruhan.
Untuk upacara 17 Agustus, runway Bandara VVIP akan diselesaikan sepanjang 2.200 meter sehingga bisa difungsionalkan untuk didarati pesawat berbadan sempit (narrow body) seperti Boeing 737 dan Airbus A320.
Baca Juga: Waskita Beton Bakal Suplai Beton Readymix untuk Proyek Pembangunan Jalan di IKN
Sementara secara keseluruhan, bandara yang memiliki nama Bandara Nusantara (Nusantara Airport) ini akan memiliki runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.
Bandara yang berjarak 23 KM dari titik 0 IKN dan 120 kilometer dari Balikpapan ini juga akan mempunyai luas terminal 7.350 meter persegi dan luas area bandara 347 hektare.
Secara keseluruhan, pembangunan Bandara VVIP di IKN ditargetkan rampung dan dapat beroperasi penuh pada Desember 2024 atau akhir tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bandara VVIP IKN Kemungkinan Molor, Kemenhub akan Fungsikan Bandara Sepinggan untuk Pendaratan Pesawat Presiden"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
