Inilah 7 daerah yang memodifikasi aturan Jateng di Rumah Saja

Jumat, 05 Februari 2021 | 11:05 WIB Sumber: Kompas.com
Inilah 7 daerah yang memodifikasi aturan Jateng di Rumah Saja

ILUSTRASI. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta warga tetap berada di rumah selama dua hari, mulai 6-7 Februari 2021. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.


5. Batang tak akan tutup pusat keramaian

Bupati Batang Wihaji tidak akan menutup pusat-pusat keramaian saat pelaksanaan Jateng di Rumah Saja. Alasannya ialah nasib pedagang kecil yang hanya mendapatkan rezeki di akhir pekan. 

“Surat edaran sudah saya baca, ada poin akhir yang harus kita lihat kondisi lokal Batang dengan menerjemahkan SE tersebut yang harus memahami suasana kebatinan rakyat, seperti pedagang somai, mi ayam keliling atau para pelaku UMKM yang mendapat rejeki di hari libur akhir pekan,” kata Wihaji, Rabu (3/2/2021). 

“Di situ (akhir pekan) aktivitas ekonomi rakyat mendapatkan rezeki, kita memahami suasana kebatinan Pak Gubernur, tapi kita harus memahami suasana kebatinan rakyat Batang. Rakyat butuh makan,” kata dia. 

Sehingga, dia pun mengizinkan pasar tradisional tetap beroperasi dengan protokol kesehatan ketat. 

Baca Juga: Berikut daftar tempat yang ditutup di program Jateng di Rumah Saja,

"Silakan yang tidak ada aktivitas ya di rumah saja. Tapi yang mencari rejeki silakan cari rejeki," jelas dia. 

Wihaji juga meminta Satgas Covid-19 bekerja ekstra untuk mengontrol penerapan protokol kesehatan.

6. Pemkab Banyumas akan atur jumlah orang yang masuk pasar 

Di Banyumas, pasar tradisional masih diizinkan buka saat gerakan 'Jateng di Rumah Saja'. Hanya saja, mereka akan mengatur jumlah orang yang masuk ke dalam pasar. 

"Kami ada kelonggaran yaitu di pasar tradisional, boleh buka tapi dengan melihat jumlah, jadi akan dilakukan pengaturan yang masuk berapa orang," kata Sekda Banyumas Wahyu Budi Saptono. 

Kemudian, rumah makan, objek wisata, mal, pusat perbelanjaan, toko modern, restoran dan kafe dilarang beroperasi akhir pekan. Demi hal tersebut, dia pun menerjunkan tim gabungan untuk memantau. 

"Ada tim penyapu, tim gabungan, kalau (misal) ada kafe yang buka akan kami minta tutup. Sebetulnya yang seperti ini sudah dilakukan di Banyumas, ini kesempatan bersama-sama (se-Jateng) mudah-mudahan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," kata Wahyu. 

Selain itu, pemerintah daerah juga akan menjaga akses keluar masuk di perbatasan. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru