COVID-19 - SEMARANG. Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo melibatkan seluruh lurah atau kepala desa ( kades) untuk menangani pandemi Covid-19 melalui program Rembug Desa.
Sejumlah pihak menilai, cara Ganjar dalam mengajak “rembugan” (berbincang) seluruh lurah dan kades demi memastikan penanganan Covid-19 di level paling bawah layak diapresiasi.
“Ini bagus, saya baru dengar ini, ada lurah atau kades yang dilibatkan. Konsepnya kan memang harus melibatkan masyarakat umum. Pemerintah hanya fasilitator saja. Kalau masyarakat tidak terlibat, tentu penanganan tidak berjalan dengan baik,” tutur Epidemolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Ari Udijono.
Ari mengatakan, Rembug Desa merupakan penguatan dari program berbasis masyarakat yang sebelumnya sudah dibuat Ganjar, yaitu Jogo Tonggo. Dengan begitu, hasilnya akan semakin bagus.
“Langkah-langkah baik di masyarakat itu sudah berjalan sampai saat ini. Memang harus ada sosok tokoh yang jadi panutan, bahwa ini lho kita harus berjalan bersama-sama melawan pandemi. Sebab kalau tidak, kita tidak akan bisa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (19/7).
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Senin (19/7): Vaksinasi pertama sudah 20,21% dari target
Menurut Ari, desa adalah garda terdepan dalam penanganan pandemi. Untuk itu, Rembug Desa menjadi sangat penting sebagai sarana komunikasi dari bawah ke atas.
“Di desa itu banyak persoalan, misalnya soal stigma negatif, itu juga masih ada. Ada masyarakat yang belum berani ngomong kalau saya terpapar, saya harus diisolasi dan tetangga-tetangga membantu,” jelas Ari.
Melalui Rembug Desa, Ari optimistis kader desa dapat kembali digerakkan. Sebab, keterlibatan desa sangat penting untuk memastikan masyarakat aman dan menyukseskan edukasi serta sosialisasi Covid-19 kepada masyarakat.
Ari mengatakan, ketika seluruh kader desa digerakkan, maka kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan (prokes) dapat terwujud.
Senada dengan Ari, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng Djoko Handojo juga mendukung dan mengapresiasi program Rembug Desa.
“Setuju sekali. Kami siap mendukung penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam penanganan pandemi. Kami bangga dengan setiap usaha yang dilakukan pak Ganjar dalam penanganan pandemi,” kata Djoko.
Ia pun menganalogikan strategi Gubernur Jateng melalui Rembug Desa tersebut dengan kisah perjuangan Jenderal Besar Soedirman.
“Panglima Soedirman selalu berkomunikasi dengan pasukannya. Bahkan prajurit-prajurit biasa juga diajak komunikasi. Dan mereka bangga mendapat perintah langsung dari Panglima Soedirman. Demikian juga para kades, bisa berdialog langsung dengan pimpinan tertinggi di wilayahnya itu sebuah kebanggaan,” paparnya.
Selain itu, menurut Djoko, dengan Rembug Desa, para lurah dan kades akan bekerja optimal, karena perintah yang diberikan Gubernur Jateng akan dilaksanakan sesuai situasi daerah masing-masing.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (19/7): Tambah 34.257 kasus baru, jauhi kerumunan
Tentang program Rembug Desa
Rembug Desa merupakan strategi terbaru Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam melawan gempuran Covid-19 di Jateng khususnya varian Delta.
Program tersebut dilakukan dengan cara mendayagunakan entitas desa, dengan dilatarbelakangi pemikiran bahwa desa, segenap masyarakat dan aparaturnya, merupakan garda terdepan dalam perlawanan pandemi.
Apalagi, perlawanan pandemi di kota sudah tidak mampu lagi membendung serangan virus Covid-19 varian Delta. Hal ini memicu Ganjar untuk memaksimalkan perlawanan gerilya dari desa.
Melalui Rembug Desa, Ganjar ingin menyaring informasi faktual yang ada di lapangan, termasuk mendengar keluhan atau kendala yang dihadapi desa dalam penanganan pandemi.
Selain itu, melalui program tersebut pula, Ganjar dapat memberikan arahan secara langsung dan menyerap contoh baik yang telah dilakukan beberapa desa agar ditiru daerah lainnya.
Besar kemungkinan, rapat secara langsung antara Gubernur dengan Kepala Desa terkait pandemi menjadi agenda pertama yang dilakukan di Indonesia.
Adapun rapat Rembug Desa dilaksanakan setiap hari secara daring dan bergiliran untuk setiap kabupaten atau kota.
Ganjar memulai rapat perdana Rembug Desa pada Senin (19/7/2021) bersama sejumlah 227 lurah dan kepala desa sekabupaten Banjarnegara.
Baca Juga: Dalam tiga pekan terakhir, vaksinasi Covid-19 di Indonesia meningkat 7%
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana
Editor: Mikhael Gewati
Artikel ini telah tayang di kompas.com berjudul,"Ganjar Tangani Pandemi di Jateng Lewat "Rembug Desa", Epidemolog: Ini Bagus".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News