Kasus Covid-19 di Bangkalan meledak, Satgas: Banyak warga yang anggap kebal virus

Senin, 07 Juni 2021 | 07:09 WIB Sumber: Kompas.com
Kasus Covid-19 di Bangkalan meledak, Satgas: Banyak warga yang anggap kebal virus

ILUSTRASI. Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melonjak usai libur Lebaran 2021 selama sepekan terakhir. KONTAN/Fransiskus Simbolon


COVID-19 - SURABAYA. Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melonjak usai libur Lebaran 2021 selama sepekan terakhir. Per Minggu (6/6/2021), terdapat 25 kasus Covid-19 dan terdapat dua pasien Covid-19 meninggal dunia. 

Sebelumnya, pada Kamis (3/6/2021) terdapat 7 kasus baru Covid-19, 5 kasus pada Jumat (4/6/2021) dan 4 kasus pada Sabtu (5/6/2021).  

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain mengatakan, penambahan kasus hari Minggu merupakan yang terbesar usai libur Lebaran. 

Agus menyebut, penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan diduga karena adanya budaya Lebaran Ketupat. Tradisi ini selalu dilakukan masyarakat Bangkalan meski pandemi Covid-19 belum usai. 

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (6/6): Tambah 5.832 kasus, kurangi mobilitas

"Ini diduga karena budaya Lebaran Ketupat yang kemudian dipengaruhi juga oleh banyaknya PMI (pekerja migran Indonesia)," kata Agus, saat dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021). 

Menurut dia, mayoritas pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Jawa Timur, mayoritas berasal dari Bangkalan. 

"Jadi, indikator ini yang diduga jadi penyebab. Jadi, ada klaster keluarga dan transmisi lokal yang penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan," ujar Agus. 

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga Sabtu (5/6) mencapai 9,68% dari target

Agus menuturkan, butuh kerja ekstra untuk memberi kesadaran agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Di sisi lain, jumlah SDM di Bangkalan juga terbatas serta postur APBD untuk penanganan Covid-19 juga minim. 

"Kami keterbatasan tenaga juga, APBD kami beda jauh dengan Surabaya," imbuh Agus. 

Menurut dia, masih banyak masyarakat yang menganggap kebal dengan virus corona hingga abai dengan protokol kesehatan, serta mengabaikan kondisi kesehatan mereka sendiri.  

"Ini kan menyangkut perilaku, tentang nilai-nilai kesehatan. Artinya ketika sakit parah, masyarakat baru datang ke rumah sakit," kata Agus. 

Baca Juga: Kasus corona Indonesia terus naik hingga Sabtu (5/6), jangan lupa cuci tangan

Imbas dari melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, dua fasilitas pelayanan kesehatan di Bangkalan, yakni Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh ditutup. Hal itu dikarenakan terdapat 29 tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut terjangkit Covid-19. 

Di sisi lain, kata Agus, juga ada beberapa tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 meninggal dunia. "Di sisi lain karena banyak nakes yang meninggal juga," kata Agus. 

Baca Juga: Sekolah bisa belajar tatap muka meski guru belum divaksin, cek 8 hal ini

Usai libur Lebaran, kasus Covid-19 tertinggi di Bangkalan terjadi di Kecamatan Arosbaya dan saat ini berstatus zona merah Covid-19. Namun, di 17 kecamatan lain di Bangkalan, kasus Covid-19 masih terkendali. 

"Kecamatan Arosbaya ini memang tinggi masyarakat yang terpapar virus Covid-19 ini, akumulasi pasca libur Lebaran kemarin karena memang tradisi kumpul keluarga, kemudian dipengaruhi juga oleh PMI yang datang ke kampungnya, kini paling tinggi Bangkalan di Arosbaya," kata Agus. 

Saat ini, Pemkab Bangkalan sudah dibantu Pemprov Jatim melakukan swab dan tracing di lapangan.

Ia berharap masyarakat bersedia mengikuti semua anjuran pemerintah agar kasus Covid-19 di Bangkalan bisa ditekan dan tidak meluas. 

"Tadi tim dari provinsi itu langsung ke lapangan malakukan swab dan tracing ke Arosbaya. Yang awalnya mereka menolak, sekarang sudah bersedia di-swab," kata Agus. 

Per hari ini atau Minggu (6/6/2021), ada 25 kasus pasien baru yang positif Covid-19, kemudian 2 pasien Covid-19 meninggal, dan 17 orang dinyatakan suspek corona. 

Berdasarkan data akumulatif per tanggal 6 Juni 2021, jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Bangkalan sebanyak 1.779 orang. Kemudian, jumlah pasien sembuh 1.520 orang, pasien Covid-19 meninggal 180 orang, dan kasus Covid-19 aktif 79 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Bangkalan Meledak, Satgas: Banyak Warga Menganggap Kebal Virus"
Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Robertus Belarminus

 

Selanjutnya: 20 Pekerja terkonfirmasi positif Covid-19, kluster pabrik muncul di Gunungkidul

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru