PENATAAN JALAN - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jawa Tengah telah menyelesaikan proyek pembangunan dua underpass yaitu underpass Kentungan dan underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
Keberadaan 2 underpass ini sudah sangat dinantikan masyarakat karena akan memperlancar arus lalu lintas di sekitar bandara baru NYIA dan menuju ke Kaliurang.
Baca Juga: Tugas PINA center berakhir, Bappenas dorong creative financing untuk infrastruktur
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, Akhmad Cahyadi mengatakan, pembangunan Underpass Kentungan saat ini progres konstruksinya tekah rampung dan siap diresmikan. Pembangunannya dilaksanakan sejak tahun 2018 dengan anggaran sebesar Rp 110 miliar dikerjakan kontraktor PT. Istaka Karya (Persero).
Simpang Empat Kentungan, Kabupaten Sleman, menjadi simpul kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta. Persimpangan ini merupakan titik temu arus kendaraan dari Jalan Arteri Utara dengan yang datang dari Jalan Kaliurang. Dengan adanya underpass sepanjang 900 meter akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah.
Disamping itu kehadiran underpass Kentungan memperlancar akses menuju kawasan wisata Kaliurang. Underpass Kentungan sambung Cahyadi, terdiri dari 2 lajur terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 224 meter, jalan pendekat arah Timur dan Barat masing-masing sepanjang 386 meter dan 288 meter.
Baca Juga: Wow, underpass terpanjang di Indonesia siap diresmikan
Sedangkan untuk pekerjaan underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang dibangun di bawah bandara sepanjang 1,3 km juga telah rampung dan siap beroperasi setelah sebelumnya mulai difungsikan sejak 20 Desember 2019.
Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.