Pembangunan underpass NYIA dimulai pada November 2018 dengan biaya Rp 293 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019. Underpass ini dikerjakan oleh kontraktor PT.Wijaya Karya – MCM KSO.
Underpass NYIA merupakan yang terpanjang di Indonesia dengan bentang 1,3 kilometer dan terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter.
Baca Juga: Hingga Desember 2019, realisasi investasi lewat PINA mencapai US$ 8,7 miliar
Underpass memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Underpass ini akan dilengkapi sistem audio untuk menyampaikan pesan-pesan pentingnya keselamatan berkendara selama berada di dalam underpass.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass ini dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya.
Di samping itu, untuk menambah nilai estetika pada konstruksi terowongan dihiasi ornamen khas Yogyakarta seperti Tari Jathilan, Tari Angguk Putri, Kalamakara dan Setilir Gebleg Renteng.
Baca Juga: Jokowi kembali katakan upaya menarik devisa dengan pengembangan destinasi wisata baru
Selain menghubungkan Purwokerto dengan Yogyakarta melalui Pansela, diharapkan underpass NYIA ini dapat memperlancar arus lalu lintas warga Kulon Progo dan sekitarnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo.
Beroperasinya underpass NYIA juga mendukung Jalur Pansela sebagai alternatif Jalur Pantura yang telah padat lalu lintasnya dan menjadi jalur wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News