KERETA API - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang rencana kerja sama optimalisasi fasilitas Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, dan angkutan barang menggunakan kereta api.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, dan Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani yang disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Medan, Sabtu (8/1).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, MoU ini dimaksudkan sebagai komitmen dan landasan untuk melaksanakan penjajakan atas rencana kerja sama dalam rangka optimalisasi Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, dan angkutan barang menggunakan kereta api.
Baca Juga: Kemenhub: Pembangunan Jalur Ganda KA Solo Balapan-Kalioso Rampung di Akhir Tahun 2023
“Kolaborasi BUMN ini membangun ekosistem transportasi logistik di Belawan, Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung dengan moda transportasi kereta api,” ujar Didiek dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/1).
Dia bilang, dengan terintegrasinya kawasan industri dengan pelabuhan melalui transportasi kereta api, maka akan tercipta distribusi logistik yang efektif dan efisien, dan mendukung program Pemerintah dalam mengurangi biaya logistik nasional.
Sebagi informasi, saat ini jalur kereta api KEK Sei Mangkei - Kuala Tanjung masih dalam persiapan. KAI berupaya untuk terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar jalur tersebut dapat siap digunakan.
“Dengan menggunakan kereta api, maka angkutan barang menjadi lebih efisien karena kapasitas angkutnya yang besar. Manfaat lain angkutan barang menggunakan kereta api yaitu dapat mengurangi potensi kerusakan jalan raya dan lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Baca Juga: Ketua KPPIP: Kami Libatkan Swasta di Proyek Brownfield
Adapun inovasi lain yang akan dilakukan untuk angkutan barang pada jalur tersebut yaitu dengan melakukan pipanisasi dari Terminal Sei Mangkei menuju kawasan pabrik dan dari Stasiun Kuala Tanjung menuju tangki timbun di pelabuhan.
“Upaya ini akan dapat mengefisiensi pola layanan dimana sebelumnya menggunakan trucking,” sambungnya.
Didiek berharap, sinergi BUMN ini dapat mampu memacu kinerja Angkutan Barang KAI, khususnya di Divre I Sumatera Utara.
Baca Juga: Berubah Lagi, Ini Aturan Perjalanan dengan Kereta Api Mulai 3 Januari 2022
Tercatat di tahun 2021 lalu, KAI telah mengangkut 702.430 ton barang di Divre I Sumatera Utara. Komoditi utama angkutan barang di Divre I yaitu angkutan BBM, petikemas, CPO, dan sebagainya.
“KAI akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong kelancaran angkutan logistik. Semoga kolaborasi ini dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara,” tutup Didiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News