Khofifah berikan tunjangan kehormatan bagi para hafidz hafidzah

Kamis, 23 April 2020 | 22:20 WIB   Reporter: Barly Haliem
Khofifah berikan tunjangan kehormatan bagi para hafidz hafidzah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para hafidz-hafidzah berkenan mendoakan agar pandemi covid-19 yang saat ini terjadi segera berlalu. Lantaran pandemi tersebut sudah menjangkiti hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa doa merupakan bagian dari ikhtiar untuk mencegah dan menghentikan penyebaran covid-19. Ia menyakini doa orang yang berpuasa akan dikabulkan.

"Maka mohon doa panjenengan agar kita semua  selalu diberi kesehatan,  keselamatan dan keberkahan  serta  mohon ditambahkan agar pandemi  covid19 ini segera diangkat oleh Allah," pinta Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan pada acara pemberian tunjangan kehormatan bagi sekitar 4.000 hafidz-hafidzah se Jawa Timur yang diwakili oleh 21 orang  di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/4) sore.

Baca Juga: Alhamdulillah, ada Lumbung Pangan Jatim penyedia sembako murah dan bebas ongkir
 
Dirinya mengatakan, saat ini penyebaran covid-19 sudah menjangkiti hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Di Surabaya, penyebarannya sudah begitu masif dan signifikan.

Baca Juga: Pertama kali, Gubernur Khofifah ajukan penetapan PSBB Surabaya Raya

"Surabaya sudah tiga puluh satu kecamatan semuanya sudah ada yang terkonfirmasi positif, Sidoarjo dari delapan belas kecamatan, empat belas kecamatannya positif, lalu Gresik dari delapan belas kecamatan, sebelas kecamatannya yang terkonfirmasi positif," kata Khofifah.

Baca Juga: Bahas PSBB, Khofifah panggil Risma dan 2 kepala daerah lain di Surabaya Raya

Orang nomor satu di Jawa Timur ini menjelaskan, penyebaran covid 19 di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang masif dan signifikan menjadi dasar pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya. Oleh karenanya, hal tersebut akan membuat adanya aturan-aturan baru di wilayah Surabaya Raya terkait pembatasan aktivitas.

"Maka akan ada regulasi yang mungkin empat belas hari kedepan setelah ditetapkan akan ada pembatasan pembatasan tertentu di wilayah Surabaya Raya," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, munculnya klaster baru di Temboro - Magetan yang  teridentifikasi dari kepulangan 43 santri warga  Malaysia dari Temboro, Magetan. Ia menyebut, virus ini dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Virus ini juga cepat menyebar jika orang yang terjangkiti tidak melakukan isolasi diri. Untuk itu ia berpesan agar semua orang diwajibkan memakai masker jika keluar rumah.

"Virus ini tidak berjalan sendiri, tetapi jika orang yang terjangkit virus ini pergi kemana-mana maka orang tersebut yang membuat virus ini menyebar. Pada posisi seperti ini menjaga jarak aman dan  memakai masker adalah suatu keharusan," urainya.

Gubernur yang pernah menjabat Menteri Sosial ini juga menunjukkan sebuah video yang diambil dengan kamera 1/10.000 milimeter yang menggambarkan bagaimana droplet dapat begitu cepat menyebar dari orang positiv covid 19 yang bersin atau batuk. 

"Jadi kalau ada pintu yang dibuka droplet bisa keluar karena terdorong oleh angin, jadi dia tidak ditularkan oleh angin atau AC tetapi bisa terdorong arah dari droplet tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Ustadz Ahmad Yudi selaku perwakilan dari para hafidz-hafidzah penerima tunjangan kehormatan menyampaikan terimakasih atas perhatian Gubernur Jawa Timur selaku Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia mengharapkan agar perhatian dan silaturrahmi seperti ini akan terus terjalin sehingga sinergi antara pemerintah dan para hafidz-hafidzah dapat terus terbangun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru