Peristiwa

Pembangunan MRT Lebak Bulus-Serpong Diharapkan Bangkitkan Ekonomi

Jumat, 26 September 2025 | 10:21 WIB
Pembangunan MRT Lebak Bulus-Serpong Diharapkan Bangkitkan Ekonomi

ILUSTRASI. Pembangunan moda raya terpadu (MRT) trase North South Line Extension diproyeksikan membawa manfaat bagi warga Provinsi Banten dan DKI Jakarta.


Reporter: TribunNews  | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BANTEN. Pembangunan moda raya terpadu (MRT) trase North South Line Extension diproyeksikan membawa banyak manfaat bagi warga Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Proyek ini dinilai bukan sekadar menghadirkan sarana transportasi publik, tetapi juga menjadi bagian dari upaya membangun peradaban baru di kawasan Jabodetabek.

Gubernur Banten Andra Soni menegaskan, kehadiran MRT yang menghubungkan Banten dan Jakarta sangat relevan mengingat populasi dan mobilitas penduduk kedua provinsi yang tinggi.

“Populasi penduduk Banten sama besar dengan Jakarta. Mobilisasi warga antara kedua wilayah juga sangat padat. Kami meyakini, dengan adanya MRT, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten akan semakin terdorong,” ujar Andra dalam keterangannya, Kamis (24/9/2025).

Baca Juga: Pramono Berharap MRT Bisa Tersambung dari Pondok Labu hingga Banten dalam 4-5 Tahun

Data Pemkot Tangerang Selatan menunjukkan sekitar 70 persen dari 1,5 juta penduduk kota tersebut beraktivitas hilir mudik ke Jakarta setiap hari.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menilai perpanjangan jalur MRT dari Jakarta menjadi kebutuhan mendesak.

“Perpanjangan jalur MRT sangat penting bagi warga kami yang sebagian besar bekerja atau beraktivitas di Jakarta,” kata Pilar.

Untuk merealisasikan proyek ini, pemerintah menyiapkan sejumlah opsi pembiayaan, mulai dari G to G loan (government-to-government), skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha), hingga investasi swasta murni dan pembiayaan alternatif lainnya.

Pemprov Banten saat ini terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelayakan proyek, termasuk pelaksanaan feasibility study (FS) rute MRT North-South Line Extension yang akan menghubungkan Lebak Bulus–Serpong.

“Belum lama ini sudah ada MoU antara MRT dan Sinar Mas Land terkait pelaksanaan FS. Kajian ini akan menilai kelayakan dari berbagai aspek,” jelas Andra.

Baca Juga: Tarif MRT LRT Transjakarta Tanggal Ini Rp 1, Cek Rekomendasi Keliling Jakarta Murah

Rapat koordinasi juga telah digelar bersama Kementerian Perhubungan, PT KAI, Direksi MRT, dan para kepala daerah di wilayah Tangerang Raya yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Kajian mencakup kesiapan kelembagaan, finansial, serta faktor teknis lainnya.

Andra menekankan bahwa proyek MRT Banten–Jakarta ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Namun, ia mengakui proses pembangunan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena harus melalui berbagai tahapan.

“Kami akan berupaya maksimal agar pembangunan MRT ini dapat terealisasi dengan baik. Meski eksekusinya tidak bisa segera, koordinasi yang telah dilakukan dengan berbagai pihak merupakan langkah positif,” ujarnya.

Menurut Andra, pola kerja sama business-to-business (B2B) juga menjadi pilihan bijak dalam mendukung pembangunan MRT.

“Jika berbicara tentang fiskal, sulit bagi Jakarta saja untuk menanggungnya. Karena itu kami berdiskusi dengan Gubernur Jakarta, dan beliau menyatakan dukungan penuh,” tambahnya.

Baca Juga: Usai Digratiskan Sepekan, Tarif MRT & Transjakarta Kembali Normal Hari Ini (8/9)

Andra optimistis kehadiran MRT akan memberikan banyak dampak positif, mulai dari mempermudah mobilitas warga, mengurangi kemacetan, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan penyangga Jakarta.

“Kami yakin moda transportasi ini akan mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan konektivitas antara Banten dan Jakarta,” tegasnya.


Terbaru