Melambatnya pembangunan infrastruktur tersebut juga direspons oleh pertumbuhan LU Industri Pengolahan yang juga melambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya, dan tercatat sebesar 5,68% (yoy).
“Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga stabil pada tahun 2018, Bank Indonesia memperkirakan fase perbaikan ekonomi DKI Jakarta akan berlanjut pada tahun 2019,” paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada tahun 2019 salah satunya akan ditopang oleh kegiatan konsumsi rumah tangga, sejalan dengan tetap terjaganya tingkat ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian.
Lebih lanjut, penyelenggaraan pesta demokrasi, khususnya pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi LNPRT, sejalan dengan semakin masifnya konsolidasi dan koordinasi partai-partai politik menjelang hari pemilihan.
Pembangunan infrastruktur DKI Jakarta pada tahun ini, yang diperkirakan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, akan berpengaruh pada melambatnya pertumbuhan PMTB dan LU Konstruksi, sehingga dapat menjadi faktor yang menahan pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News