Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tetap terjaga di atas 6% tahun 2018

Rabu, 06 Februari 2019 | 21:41 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tetap terjaga di atas 6% tahun 2018


DKI JAKARTA - JAKARTA. Perekonomian DKI Jakarta tumbuh di atas 6% pada tahun 2018, menandakan tetap terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi Ibukota. Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2018 mencapai 6,41% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu 6,38% (yoy).

“Dengan pencapaian ini, ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2018 tumbuh 6,17% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 6,20% (yoy),” kata Sithowati Sandrarini, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan persnya, Kamis (6/2).

Tetap terjaganya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 pada kisaran yang stabil dibandingkan dengan tahun 2017 salah satunya disumbang oleh pertumbuhan Konsumsi Pemerintah yang cukup tinggi (16,45% yoy), sejalan dengan adanya peningkatan dana pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta pensiunan pada tahun 2018.

Di sisi lain, semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2019 berdampak pada peningkatan pertumbuhan Konsumsi Lembaga Non-Publik yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mencapai 8,34% (yoy), yang salah satunya disumbang oleh berbagai kegiatan partai politik menjelang pesta demokrasi tersebut.

Lebih lanjut, pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga tetap terjaga pada tingkat yang cukup tinggi (6,03% yoy), sejalan dengan meningkatnya kemampuan belanja masyarakat Ibu Kota, yang didukung dengan tingkat inflasi sepanjang tahun 2018 yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kendati demikian, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada tahun 2018 yang tercatat 4,67% (yoy) belum mampu melampaui pertumbuhan pada tahun sebelumnya, seiring dengan investasi bangunan berupa pembangunan konstruksi dan infrastruktur Ibu Kota yang tidak semasif tahun 2017.

Kinerja perdagangan luar negeri yang baik juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018.

Ekspor mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi (8,20% yoy), yang didorong oleh ekspor barang dan ekspor jasa, khususnya melalui kedatangan atlet, official, serta pada pendukung tiap negara yang berlaga di ajang Asian Games pada bulan Agustus hingga September 2018 lalu.

Pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada Impor DKI Jakarta, yang tercatat mencapai 10,34% (yoy), sejalan dengan meningkatnya impor barang modal untuk melengkapi pembangunan infrastruktur transportasi massal yang sedang berlangsung.

Akselerasi pertumbuhan pada komponen pengeluaran tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha (LU) utama DKI Jakarta.

Semakin meningkatnya konsumsi rumah tangga selama tahun 2018 memberikan dorongan positif pada LU Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang tumbuh mencapai 6,27% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta pada tahun 2018 yang tidak sebanyak tahun sebelumnya, berimbas pada pertumbuhan LU Konstruksi (3,37% yoy) yang tidak setinggi tahun sebelumnya.

Melambatnya pembangunan infrastruktur tersebut juga direspons oleh pertumbuhan LU Industri Pengolahan yang juga melambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya, dan tercatat sebesar 5,68% (yoy).

“Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga stabil pada tahun 2018, Bank Indonesia memperkirakan fase perbaikan ekonomi DKI Jakarta akan berlanjut pada tahun 2019,” paparnya.

Pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada tahun 2019 salah satunya akan ditopang oleh kegiatan konsumsi rumah tangga, sejalan dengan tetap terjaganya tingkat ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian.

Lebih lanjut, penyelenggaraan pesta demokrasi, khususnya pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada tahun ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi LNPRT, sejalan dengan semakin masifnya konsolidasi dan koordinasi partai-partai politik menjelang hari pemilihan.

Pembangunan infrastruktur DKI Jakarta pada tahun ini, yang diperkirakan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, akan berpengaruh pada melambatnya pertumbuhan PMTB dan LU Konstruksi, sehingga dapat menjadi faktor yang menahan pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru