Sambut 2023, Mentan Syahrul Minta Jajarannya Perkuat Konsolidasi dan Harmonisasi

Minggu, 15 Januari 2023 | 23:13 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Sambut 2023, Mentan Syahrul Minta Jajarannya Perkuat Konsolidasi dan Harmonisasi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menutup rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (BPPSDMP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1)


AGRIBISNIS -  MAKASSAR. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menutup rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1) pada Rapim yang berlangsung sejak Kamis (12/1).

Mentan Syahrul meminta jajaran BPPSDMP Kementan untuk menjadikan rapat pimpinan ini sebagai momentum untuk bekerja lebih giat dan cerdas dalam mewujudkan pertanian yang makin maju, makin mandiri, dan makin modern.

"Bulan pertama adalah bulan konsolidasi. Bulan kedua memantapkan konsepsi dan bulan ketiga mulai implementasi semua program. Harus ada aksi jangan hanya menjadi ilusi," katanya dalam siaran pers Kementan, Minggu (15/1).

Baca Juga: Sudah Ada Panen, Bulog Mulai Serap Beras Dalam Negeri

Selanjutnya, Syahrul mengingatkan bahwa 2023 akan lebih berat dari tiga tahun terakhir. Hal itu karena dampak perubahan iklim, pandemi Covid 19 dan Perang Rusia dan Ukrania yang masih terus belanjut.

"Tahun 2023, ada ancaman krisis ekonomi, ancaman krisis pangan dunia, dan gempa di mana-mana. Perubahan alam tidak dapat kita lawan, tetapi kita bisa beradaptasi dengan teknologi," kata Mentan Syahrul.

Oleh karena itu, dia meminta kepada penyuluh dan petani untuk berjuang membela negara dengan menyediakan pangan, pangan untuk 273 juta jiwa Indonesia, adalah tugas mulia.

"Mindset kita semua harus sama. Harus punya visi yang sama. Tidak hanya pejabat saja, tapi seluruh pelaku pertanian. Ingat kekompakan adalah kunci keberhasilan kerja bersama kita," katanya.

Pada acara yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengapresiasi kehadiran Syahrul untuk memberikan semangat dan motivasi.

Baca Juga: DPR Sebut Hasil dari Program Food Estate Belum Maksimal

Dedi menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui tiga program utama yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.

"Di bidang penyuluhan, kita akan bangun terus KostraTani, dengan kata lain pemberdayaan Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP. Di bidang pelatihan, kita akan melakukan pelatihan vokasi untuk aparatur dan nonaparatur, P4S, dan petani milenial," kata Dedi Nursyamsi.

Terakhir di bidang pendidikan, BPPSDMP Kementan akan melakukan pendidikan vokasi untuk menciptakan SDM yang qualified job seeker, reformasi birokrasi, dan penerapan nilai-nilai BerAhlak.

Tahun ini, lanjut Dedi Nursyamsi, BPPSDMP akan fokus pada empat program yang terbukti tahun lalu mendapatkan hasil baik yakni Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakayat (TaniAKUR).

"Dua program yang diluncurkan akhir 2022 yakni Genta Organik (Gerakan Tani Pro Organik) sebagai solusi pupuk mahal dan pertanian presisi berbiaya rendah," katanya.

Baca Juga: Tahun Ini, Belum Ada Perluasan Lahan untuk Food Estate

Dedi Nursyamsi menekankan bahwa semua program tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan peningkatan SDM pertanian. Untuk itulah, lanjut dia, BPPSDMP Kementan melakukan konsolidasi internal.

"Dengan adanya konsolidasi diharapkan ada sinergi, harmonisasi, dan simponi di lingkup BPPSDMP. Simponi yang indah hanya dapat dicapai dengan harmonisasi," katanya.

Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, Gubernur Sulsel diwakili Kepala BPPSDM Muhamad Jufri, Pangdam XIV Hasanudin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Kapolda Sulsel, Irpol Nana Sujana.

Hadir pula pejabat eselon satu dan dua Kementan, Staf Ahli Menteri Pertanian, Koordinator dan Subkordinator lingkup BPPSDMP, penyuluh pertanian wilayah Makassar, perwakilan dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dan petani milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru