Sebanyak 5.344 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru corona di Jakarta dengan hasil 432 positif dan 4.912 negatif.
Adapun jumlah orang yang menjalani tes PCR corona di Jakarta sepekan terakhir sebanyak 43.500.
"Sedangkan, untuk jumlah tes PCR corona di Jakarta total per 1 juta penduduk sebanyak 37.663," terangnya.
Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu.
Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.
Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing PCR. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah.
Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar pengetesan corona tersebut, bahkan melebihinya.
Tes PCR corona di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Sementara itu, Fify juga melaporkan penambahan kasus positif corona di Jakarta pada hari Jumat (31/7) sebanyak 432 kasus.
SELANJUTNYA>>>