VIRUS CORONA - Jumlah pasien virus corona di Jakarta terus bertambah. Satuan Tugas Nasional Percepatan Penanganan Corona Covid-19 melaporkan jumlah kasus baru corona di Jakarta pada Minggu 2 Agustus 2020 sebanyak 377 kasus.
Dengan tambahan kasus baru sebanyak 377 kasus pada Minggu 2 Agustus 2020, maka total akumulasi kasus pasien virus corona di Jakarta mencapai 22.144 orang
Dari jumlah tersebut sebanyak 14.027 orang pasien positif corona di Jakarta telah sembuh. Dalam sehari tambahan pasien positif corona di Jakarta yang sembuh sebanyak 140 orang atau jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tambahan pasien baru.
Selain itu, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Corona Cpviod-19 juga mencatat jumlah pasien positif corona di Jakarta yang meninggal dunia pada Minggu 2 Agustus 2020 bertambah satu orang menjadi 844 orang.
Sehari sebelumnya tercatata tingkat kesembuhan pasien corona di Jakarta kembali meningkat. Dalam sehari ada tambahan pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jakarta sebanyak 679 orang.
Dengan tambahan jumlah pasien sembuh ini maka total akumulasi pasien corona di Jakarta yang sembuh sebanyak 13.887 orang.
Berdasarkan update virus corona di Jakarta dari Satuan Tugas Nasional Penanganan Covid-19 terdapat tambahan kasus baru pasien positif terkonfirmasi virus corona di Jakarta pada 1 Agustus 2020 sebanyak 368 kasus baru.
Dengan tambahan sebanyak 368 kasus baru pasien virus corona di Jakarta ini maka total pasien positif virus corona di Jakarta mencapai 21.767.
Sementara jumlah kematian corona di Jakarta dalam sehari mencapai 12 orang sehingga total akumulasi mencapai 843 orang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengadakan tes polymerase chain reaction (PCR) corona di Jakarta secara massif untuk menemukan kasus baru corona di Jakarta secara cepat.
Tindakan pengetesan ini bertujuan agar pasien dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat, sehingga, memperkecil potensi penularan corona di Jakarta.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani Jumat 31 Juli 2020 memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, telah melakukan tes PCR corona di Jakarta sebanyak 6.264 spesimen.
SELANJUTNYA>>>
Sebanyak 5.344 di antaranya untuk mendiagnosis kasus baru corona di Jakarta dengan hasil 432 positif dan 4.912 negatif.
Adapun jumlah orang yang menjalani tes PCR corona di Jakarta sepekan terakhir sebanyak 43.500.
"Sedangkan, untuk jumlah tes PCR corona di Jakarta total per 1 juta penduduk sebanyak 37.663," terangnya.
Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu.
Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.
Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing PCR. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah.
Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar pengetesan corona tersebut, bahkan melebihinya.
Tes PCR corona di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Sementara itu, Fify juga melaporkan penambahan kasus positif corona di Jakarta pada hari Jumat (31/7) sebanyak 432 kasus.
SELANJUTNYA>>>
Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta saat ini sebanyak 7.157 kasus (orang yang masih dirawat/isolasi).
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi corona di Jakarta secara total pada Jumat 31 Juli 2020 sebanyak 21.201 kasus, Dari jumlah tersebut, 13.208 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 836 orang meninggal dunia.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,8%, sedangkan Indonesia sebesar 14,5%.
WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi.
Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan.
Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan. Perlu diingat selalu untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:
- • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
- • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
- • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
- • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News