VIRUS CORONA - JAKARTA. Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat pada Selasa 21 Juli 2020 terdapat tambahan kasus baru corona di Jakarta sebanyak 433 kasus.
Penambahan kasus corona di Jakarta secara harian kembali melonjak tinggi pada Selasa 21 Juli 2020.
Dengan kasus ini jumlah pasien corona di Jakarta secara akumulasi pada 21 Juli 2020 mencapai 17.249 kasus.
Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 juga melaporkan, jumlah pasien sembuh corona di Jakarta pada 21 Juli 2020 bertambah 266 orang, atau lebih sedikit dibandingkan dengan tambahan pasien baru positif corona.
Atas tambahan jumlah pasien sembuh ini, maka total pasein corona di Jakarta yang sembuh mencapai 10.819 orang.
Sementara laporan jumlah pasien corona di Jakarta yang meninggal dunia pada Selasa 21 Juli 2020 bertambah sebanyak 8 orang. Dengan tambahan ini maka akumulasi jumlah pasien corona di Jakarta yang meninggal dunia mencapai 748 orang.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini corona di Jakarta per 20 Juli 2020.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 361 kasus pada Senin 20 Juli 2020.
Data corona di Jakarta yang disampaikan pemerintah provinsi DKI Jakarta memang selalu berbeda dengan data nasional yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Covid-29, yang berasal dari Kementerian Kesehatan.
SELANJUTNYA>>>
Dinas Kesehatan Provindi DKI Jakarta menyebut jumlah kumulatif kasus Konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada Senin (20/7) ini sebanyak 16.712 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.598 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 749 orang meninggal dunia.
"Di antara kasus Konfirmasi yang aktif saat ini, 1.027 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.338 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk di Wisma Atlet). Sedangkan, suspek hari ini sebanyak 1.669 pasien, terdiri atas 1.067 pasien menjalani perawatan di RS dan 602 pasien menjalani isolasi mandiri," papar Fify.
Fify juga melaporkan pada Senin (20/7) tidak ada pasien berstatus Probable corona di Jakarta.
Untuk Pelaku Perjalanan selama pandemi corona di Jakarta yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 36 orang.
Sementara itu, untuk jumlah Kontak Erat kasus confirm atau probable corona di Jakarta yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 5.547 orang.
Fify juga menjelaskan, sampai dengan 19 Juli 2020 sebanyak 454.622 sampel. Pada 19 Juli 2020, dilakukan tes PCR corona di Jakarta pada 2.824 orang, 2.794 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 361 positif dan 2.433 negatif.
Ini berarti tingkat positivity rate di Jakarta secara harian sudah mencapai 12,92% atau jauh di atas batas maksimal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar maksimal 5%.
Dinas Kesehatan juga melaporkan Testing Rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah sebanyak 30.300 tes per 1 juta penduduk. Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 13 - 19 Juli 2020, telah dilakukan 3.554 tes per 1 juta penduduk per minggu. Jumlah ini telah melebihi target WHO 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
Namun, positivity rate testing PCR seminggu terakhir yaitu 5,5%. Menurut WHO, positivity rate idealnya berkisar kurang dari 5%. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
SELANJUTNYA>>>
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 279.243 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.715 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 269.528 orang dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Active Case Finding yang dilakukan oleh Puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.
Mengingat 55% dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu:
- • Memakai masker dengan benar;
- • Menjaga jarak aman 1-2 meter;
- • Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 % Work from Office. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.
"Covid-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan COVID," imbaunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News