Anies pertimbangkan lockdown, inilah pihak-pihak yang keberatan

Senin, 16 Maret 2020 | 14:09 WIB Sumber: Kompas.com
Anies pertimbangkan lockdown, inilah pihak-pihak yang keberatan

ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


VIRUS CORONA - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang mempertimbangkan opsi melakukan lockdown wilayah Jakarta untuk penanggulangan virus corona. Lockdown sendiri adalah menghentikan aktivitas keluar dan masuk suatu wilayah.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya tidak mengharapkan langkah lockdown diambil pemerintah karena bisa melumpuhkan ekonomi di Jakarta. "Ini yang tidak kami harapkan. Tapi sebenarnya, pencegahan corona bisa dilakukan dengan cara lain, tergantung sistem yang diterapkan pemerintah," kata Budihardjo kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Dia mencontohkan, negara lain yang sama-sama sudah berurusan dengan virus corona, tidak lantas mengambil kebijakan lockdown. Namun menempuh alternatif lain.

Baca Juga: Hotman Paris: Teman saya Gubernur Metro, harus ditambah bus Transjakartanya

"Ada beberapa metode yang bisa dicontoh, seperti Korea Selatan. Dia tidak melakukan penutupan, tapi memang ada pengecekan secara ketat, di setiap sudut ada tes corona," ujar dia.

Buka lebih siang

Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung. "Kita terakhir rapat Jumat lalu, tapi belum kita putuskan di mana kita juga masih menunggu pemerintah. Tapi ternyata dari para tenant mal, ingin buka siang hari. Jadi kita putuskan itu," ucap Budihardjo.

Baca Juga: Kata MRT perihal penumpukan penumpang akibat pembatasan operasional hari ini

Menurut dia, tidak membuka toko sejak pagi dinilai jadi solusi sementara untuk efisiensi biaya setelah mal-mal di Jakarta kondisinya sangat sepi dalam beberapa hari terakhir.

"Karena kami melihat trafik pengunjung mal sangat sepi, lebih baik optimalkan di malam hari. Jadi kita pilih satu shift saja atau mulai di atas jam 11.00 siang. Cuma surat dari organisasi belum keluar, baru kita sampaikan secara lisan," ujar Budihardjo.

Kendati demikian, keputusan membuka toko lebih lama dari biasanya hanya berlaku untuk tenant-tenant di mal. Sementara untuk supermarket tetap diusulkan tetap buka seperti biasa. "Ini bagian dari langkah efisiensi. Kalau supermarket tetap buka dari pagi. Bahkan kalau bisa buka lebih pagi karena memudahkan orang berbelanja kebutuhan pokok. Sementara di mal lebih banyak tenant penjual baju dan sebagainya," ungkap dia.

Baca Juga: Anies minta warga Jakarta untuk Social Distancing Measure, apakah itu?

Budihardjo mengatakan penurunan pengunjung mal di Jakarta bahkan mencapai 50 persen lebih. Penurunan paling banyak terjadi pasca imbauan Gubernur DKI Jakarta. "Yang pasti sepi. Di awal-awal trafik pengunjung turun 10%, lalu naik 20%, sekarang terasa sampai 50% penurunan pengunjung di mal," jelas Budihardjo.

"Penurunan paling terasa setelah ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian," kata dia lagi.

Selain itu, banyaknya tempat-tempat wisata yang tutup juga membuat penurunan signifikan jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan. "Secara psikologis, kalau banyak tempat-tempat wisata ditutup otomatis membuat penurunan trafik pengunjung mal," ujar Budihardjo.

Baca Juga: Hambat penyebaran corona, Jakarta bebas ganjil genap mulai hari ini

Diungkapkan dia, sepinya kunjungan di mal relatif hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Sementara untuk pusat perbelanjaan di daerah, hampir tak terkena dampak kekhawatiran virus corona. "Kalau dari laporan anggota, mal-mal di daerah belum terpengaruh, yang sepi kan di Jakarta. Kalau di luar Jakarta mungkin karena kasusnya tidak banyak," tutur Budihardjo.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, operasional MRT, LRT, dan Transjakarta dibatasi

Pihaknya belum bisa menaksir kerugian dari para tenant mal di Jabodetabek akibat sepinya kunjungan ke mal. "Taksiran kerugian belum hitung. Karena kalau buat tenant hitungan kerugian dikalkulasi dari biaya per meter yang dibandingkan dengan target minimal penjualan. Itu sangat tergantung dari luasan toko yang ada," ungkap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Pertimbangkan Jakarta Lockdown, Penyewa Mal Keberatan"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru