DKI JAKARTA - JAKARTA. Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) mencatat adanya lonjakan elektabilitas Tri Rismaharini dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Dalam survei terbaru yang digelar awal Februari ini, Menteri Sosial itu dipilih oleh 23,5% responden. Angka itu didapat melalui survei semi terbuka di mana responden diberi 16 nama calon gubernur.
Angka itu meningkat signifikan ketimbang survei pada Juli 2020 lalu. Dengan metode yang sama, Risma saat itu hanya dipilih oleh 4,2% responden.
"Elektabilitas Risma meningkat signifikan sampai 19% hanya dalam waktu kurang dari setahun," kata Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurrahman, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2022, Riza Patria berpotensi jadi pesaing Anies Baswedan
Ade menilai, melonjaknya elektabilitas Risma tak lain karena blusukan yang kerap dilakukannya di DKI Jakarta setelah dilantik jadi Mensos.
Aksi blusukan itu membuat perbincangan mengenai isu Risma akan maju di Pilgub DKI semakin gencar.
"Ini saya pikir ada efek dari kehadiran beliau setelah ditunjuk jadi Menteri Sosial, ada kegiatan beliau blusukan yang langsung dirasakan masyarakat Jakarta," kata Irfan.
Hal ini juga tergambar dari hasil survei. Sebanyak 11,7% responden mengaku memilih Risma karena gaya blusukan yang kerap ia lakukan.
Di sisi lain, survei Median mencatat elektabilitas Anies sebagai calon petahana cenderung stagnan.
Baca Juga: Survei: Pabowo Subianto tokoh paling diharapkan publik sebagai Capres 2024
Pada Juli lalu, dengan survei metode semi terbuka, Anies dipilih oleh 40% responden. Pada survei hari ini elektabilitasnya hanya naik sedikit ke angka 42,5%.
Sementara dalam skenario head to head Anies Vs Risma, Anies Baswedan sebagai petahana masih unggul dengan dipilih oleh 45% responden.
Namun, elektabilitas Risma tak terpaut cukup jauh. Mantan Wali Kota Surabaya itu dipilih oleh 36% responden. Artinya elektabilitas Anies dan Risma hanya selisih 9%.
Dengan data tersebut, Ade menilai bukan tidak mungkin Risma bisa mengancam elektabilitas Anies. Apalagi masih ada cukup waktu untuk sampai di pilkada DKI selanjutnya.
Baca Juga: Siapa tokoh paling diharapkan publik sebagai Capres 2024? Ini jawabannya
Pilkada DKI paling cepat akan digelar pada 2022 mendatang, atau bisa jadi pada 2024, tergantung dengan hasil pembahasan UU Pemilu antara DPR dan pemerintah.
"Kalau Risma terus melanjutkan aktifitas beliau blusukan di DKI Jakarta ini akan mengancam elektabilitas Anies Baswedan," kata Ade.
Adapun survei ini dilakukan pada 31 Januari-3 Februari 2021. Survei dilakukan secara tatap muka dengan 400 responden di DKI Jakarta yang memiliki hak pilih. Margin of error survei sebesar plus minus 4,9% dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai sendiri oleh Median. (Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Median: Elektabilitas Risma di Bursa Cagub DKI Melonjak karena Blusukan"
Selanjutnya: Tanggapan Anies soal pernyataan Presiden Jokowi tentang studi banding ke luar negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News