DEDI MULYADI - Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi tengah melakukan kunjungan ke berbagai tempat di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor pada Rabu (17/4).
Di tengah perjalannya, Dedi Mulyadi dicegat oleh para sopir taksi yang beroperasi di sekitaran Puncak, Kabupaten Bogor.
Kejadian ini dibagikan oleh Dedi Mulyadi melalui konten di kanal Youtubenya yang berjudul “KDM Dicegat Rombongan Sopir Taksi di Bogor Tegur Warga Jemur CD di Pinggir Jalan”.
Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Akan Bantu Mediasi Sengketa Lahan Warga Sukahaji
Dedi Mulyadi tengah berada di dalam mobil dan melipir untuk menghentikan perjalanannya sehingga bisa mendengarkan keluh kesah dari para supir taksi setempat yang mengerumuni mobil gubernur yang kerap disapa dengan panggilan “bapa aing” tersebut.
“Kita kan warga lokal pak, supir-supir hidup dari penghasilan di sini.” Keluh seorang supir taksi ke Dedi Mulyadi.
Beberapa warga lokal yang berprofesi sebagai supir taksi di daerah tersebut mengeluhkan bahwa adanya video iklan dari PT Indogen mengenai jasa transportasi yang merugikan masyarakat setempat.
Mendengar hal tersebut, Dedi Mulyadi meminta kejelasan lebih lanjut dari para supir taksi yang menghampirinya. Ia memastikan apa permasalahan yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Ambil Alih Kelola Jalan Pasteur Bandung Guna Tertibkan PKL
"Mereka menurunkan harga tidak sesuai dengan kesepakatan harga," jawab salah satu supir di Puncak Bogor.
Terdapat fakta bahwa di Puncak Bogor merupakan kawasan yang sering dikunjungi oleh orang asing dari Timur Tengah sehingga, supir taksi menjadi sumber mata pencaharian yang cukup menjanjikan.
Dedi Mulyadi menanyakan mengenai aktivitas yang dilakukan orang Saudi di Puncak Bogor guna memperjelas inti permasalahan.
"Kan liburan, tamasya. Kita di sini banyak yang nganggur," dipertegas oleh warga setempat.
Namun dengan munculnya PT Indogen yang memberikan pelayanan taksi di kawasan Puncak Bogor, akhirnya banyak taksi perorangan yang diambil alih oleh PT Indogen.
Baca Juga: Ciri-Ciri Ijazah Palsu dan Cara Membedakan Ijazah Asli dan Palsu
Selain itu, tarif taksi di PT Indogen jauh lebih murah dibandingkan taksi perorangan sehingga banyak orang yang memilih menggunakan jasa dari PT Indogen. Para supir taksi perorangan merasa PT Indogen sudah merusak harga pasar.
"Yang tadinya biasanya Rp500 ribu, mereka semua mengganti ongkosnya dengan Harga Rp350 ribu. Jadi kita keberatan, untuk sewa mobil, bensin," jelas supir taksi.
Menurut kesaksian warga, PT Indogen merupakan perusahaan milik asing yang pemiliknya merupakan orang Yaman dan tinggal di kawasan Puncak Bogor.
“Harga ongkos mobil diancurkan oleh PT Indogen sudah dua minggu.” Ucap kesal dari supir taksi.
Mendengar keluh kesah tersebut, Dedi Mulyadi bertanya kepada para supir taksi mengenai hal apa yang diharapkan oleh mereka agar masalah ini bisa terselesaikan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Tembus Rp 2.037.000, Begini Cara Menabung Emas di Pegadaian
“Keinginannya PT Indogen dicabut aja izinnya karena menjual jasa lebih murah.” Harap supir taksi tersebut.
Kedepannya, Dedi Mulyadi menerima keluh kesah yang disampaikan dan akan menindaklanjuti terkait masalah antara taksi perorangan dan PT Indogen di Puncak Bogor agar tidak ada yang dirugikan.
Selanjutnya: Kode Redeem Blue Lock Rivals April 2025 yang Masih Aktif dan Bisa di Redeem di Roblox
Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
