BATANG. Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap memfasilitasi pembangunan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer yang sempat terhenti akibat masalah pembebasan sisa lahan.
Wakil Bupati Batang Soetadi di Batang, Minggu, mengatakan bahwa proyek jalan tol yang melintasi sekitar 23 desa setempat terkatung-katung relatif lama sehingga berdampak pada ketidakpastian hukum terkait dengan hak milik tanah warga.
"Kami berharap investor segera merealissikan proyek jalan tol, terutama menyangkut penyelesaikan pembebasan lahan. Pemkab siap memfasilitasi agar pembebasan lahan tersisa segera selesai," katanya.
Menurut dia, masyarakat sangat membutuhkan kepastian hukum sehingga jadi atau tidaknya proyek pembangunan jalan tol Batang-Semarang harus segera diputuskan karena hal itu menyangkut nasib mereka yang memiliki tanah.
Hampir sebagian besar lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Batang-Semrang, kata dia, adalah milik Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN).
Lahan PTPN, kata dia, juga milik pemerintah sehingga semestinya pembebasan lahan akan lebih mudah.
"Akan tetapi, pemkab juga memikirkan kepastian hukum lahan milik warga yang kini terkatung-katung. Yang jelas, prinsipnya pemkab selalu siap memfasilitasi pembebasan lahan untuk jalan tol itu," katanya.
Warga Desa Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Darno mengatakan bahwa warga telah lama menunggu kepastian kelanjutan pembebasan lahan oleh pihak investor.
"Akan tetapi, hingga sekian tahun, kelanjutan pembebasan lahan untuk jalan tol tidak terealisasi. Kami menunggu investor untuk meneruskan kelanjutan proses pembebasan lahan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
