Sudah Sampai Mana Pembangunan IKN?

Selasa, 26 September 2023 | 04:10 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Sudah Sampai Mana Pembangunan IKN?

ILUSTRASI. Pemerintah terus mengebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


IKN NUSANTARA - JAKARTA. Pemerintah terus mengebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Demi merealisasikan mimpi besar itu, pemerintah mengajak investor untuk berinvestasi di IKN.

Melansir laman Indonesia.go.id, pembangunan IKN dijadwalkan berlangsung secara bertahap, alias multiyears. Pemerintah sendiri membaginya dalam lima tahap dan direncanakan tuntas pada 2045.

Kelima tahap itu meliputi tahap I (2022-2024), tahap II (2025-2029), tahap III (2030-2034), tahap IV (2035-2039), dan tahap V (2040-2045). 

Khusus untuk tahap I, pembangunan IKN membutuhkan investasi sebesar Rp 466 triliun-Rp 486 triliun.

Bila diperinci, angka tersebut terbagi dalam bentuk investasi pemerintah dari APBN Rp 88,54 triliun sampai Rp 92,34 triliun (19%) serta investasi pelaku usaha sebesar Rp 377,46 triliun sampai Rp 393,66 triliun (81%).

Dalam kunjungannya ke IKN pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa proyek pembangunan IKN Nusantara ialah proyek besar dan bermanfaat untuk generasi masa depan Indonesia. 

Baca Juga: Pemasangan Bilah Garuda Kantor Presiden di IKN Beres Maret 2024

Jokowi juga memaparkan pembangunan sejumlah infrastruktur yang ada di IKN tersebut masih sesuai dengan rencana.

“Semuanya masih sesuai dengan rencana, saya kira bangunan-bangunan seperti kantor presiden, istana presiden, kementerian, masih dalam target. Semua sesuai rencana,” jelasnya.

Senada dengan pernyataan Kepala Negara, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengemukakan, pembangunan IKN masih on the track. 

“Kini progress pembangunannya di level 30% hingga 40%,” ujar Bambang.

Apa saja yang dibangun di tahap awal? 

Berdasarkan data Bappenas, pemerintah menggenjot pembangunan tahap I yang mencakup kawasan inti dengan menggunakan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Kawasan inti yakni kompleks Istana Kepresidenan beserta gedung-gedung kementerian.

Baca Juga: Menteri Basuki: Di 2024, Saya Jadi Salah Satu yang Pertama Datang dan Tinggal di IKN

Nah, biaya yang dibutuhkan untuk membangun kawasan inti IKN setara dengan 20% dari total anggaran yang diperlukan untuk membangun ibu kota baru. Artinya, kebutuhan anggaran pembangunan tahap I sebesar Rp 466,9 triliun sebagaimana perkiraan Bappenas, maka 20% dari total yakni sebesar Rp 93 triliun. 

Sisanya, sebanyak 80% dana pembangunan IKN diharapkan bersumber dari investasi langsung oleh investor.

Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, Presiden Jokowi dengan nada optimistis menegaskan, tidak ada masalah terkait anggaran. 

"Khusus untuk istana, kementerian, untuk infrastruktur dasar tidak ada masalah," tambahnya.

Keyakinan atas keberlangsungan pembangunan IKN kian kuat setelah Jokowi menerima 10 taipan yang tergabung ke dalam konsorsium Nusantara. Disebutkan, mereka itu siap membenamkan dana Rp 20 triliun di IKN.

Sepuluh investor tersebut antara lain; Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group.

Baca Juga: Konstruksi Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dimulai November

Selain beberapa investor di dalam konsorsium tersebut, terdapat juga beberapa investor yang turut terlibat di dalam proses pembangunan di sektor perhotelan, mal, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran. Sesuai dengan nama kotanya, di ibu kota baru itu juga akan ada Hotel Nusantara. 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia berharap, pembangunan hotel itu dapat dipercepat.

Pasalnya, hotel itu nantinya diharapkan bisa menampung tamu yang akan hadir di acara peringatan 17 Agustus tahun depan. 

“Hal ini dilakukan agar nantinya pada Agustus 2024 kawasan IKN dapat digunakan sebagai tempat melakukan upacara Hari Kemerdekaan RI.”

Selain Hotel Nusantara, investor yang disebut-sebut juga akan merambah di IKN, antara lain, Pakuan, Mariott, Jambuluwuk, Vasanta, Hermina, dan Jakarta Intercultural School. Di mana, semua pembangunan dilaksanakan dengan prinsip gotong royong.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru