Waduk Jatigede dorong perikanan dan pariwisata

Senin, 31 Agustus 2015 | 13:39 WIB   Reporter: Djumyati Partawidjaja
Waduk Jatigede dorong perikanan dan pariwisata


SUMEDANG. Bendungan Jatigede yang menjadi bendungan terbesar kedua di Indonesia, akhirnya bisa difungsikan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono Senin (31/8) meresmikan bendungan di Kabupaten Sumedang ini menggantikan Presiden Joko Widodo.

Hadir dalam acara penggenangan waduk pertama ini  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jawa Barat, dan Pangdam III/Siliwangi. 

"Pemerintah Jawa Barat selalu berusaha membuat terobosan untuk penyelesaian dampak sosial. Penyelesaian di sini pun diharapkan menjadi role model untuk penyelesaian semua masalah pembangunan waduk," tutur Ahmad Heryawan.

Pembangunan waduk ini diharapkan menambah percepatan pertumbuhan ekonomi, dengan wisata dan perikanan. "Tapi beda di sini dengan waduk terbesar Indonesia, Jatiluhur.  Di sini akan ditanam ikan sebanyak-banyaknya untuk rakyat. Tapi tidak boleh pakai keramba," tambah gubernur yang lebih dikenal dengan nama Aher.  

Jatigede akan menjadi waduk ke-231 di Indonesia. Tapi untuk sungai Cimanuk, baru ada satu waduk ini. Lahirnya waduk ini diharapkan akan mampu mengairi pertanian sampai ke daerah Indramayu. 

"Kami sadar proses panjang waduk dan sekarang ini belum selesai semua. Tapi kami berkomitmen untuk menyelesaikan semuanya," janji Aher yang juga berjanji akan menyampaikan permintaan warga kepada presiden untuk mengganti nama waduk menjadi Waduk Tembong Agung  

"Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada penduduk 26 desa atau lebih dari 800 hektare yang lahannya tergenangi," tambah Aher.  

Bendungan ini adalah bendungan jenis rockfill atau urugan batu. Bendungan akan memiliki tinggi 110 meter dan daya tampung air sebesar 980 juta meter kubik (m3).

Bendungan ini didesain untuk bisa mengairi sawah seluas 90.000 hektare, menyediakan air bersih untuk Cirebon, Indramayu, dan sekitarnya dengan kapasitas 3,5 liter per detik, listrik untuk PLTA  dengan kapasitas 2 X 55 MW

Bendungan Jatigede ini sebenarnya punya sejarah panjang, sudah ada sejak 1963. Dilanjutkan dengan pembangunan fisik di 2006-2015 dengan nilai prroyek US 467 juta, dengan 90% pembiayaan dari China. 

Duta besar China untuk Indonesia Xie Feng lewat counselor ekonnominya mengungkapkan selamat untuk suksesnya kerjasama Indonesia-China. Dalam rilisnya disebutkan juga, Xie senang melihat Presiden Jokowi berhasil menyelesaikan masalah botol ekonomi Indonesia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru