JAKARTA. Salah satu staf pengembang reklamasi, PT Muara Wisesa, yang akan membangun Pluit City di Pulau G menyebut proyeknya akan menghasilkan pendapat asli daerah (PAD) berlimpah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pembangunan ini disebut lebih bermanfaat dibanding membangun perpustakaan yang memakai uang pemerintah dari pajak rakyat. (Baca: DPR ingin bangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara)
"Jadi saya bilang, dibanding bangun perpustakaan ratusan miliar pake uang rakyat, ini enggak pake uang rakyat loh, pake uang pengembang."
"Saya bayar pajak dan anda bayar pajak. Terus cuma bikin perpustakaan. Buat apa? Buat gengsi-gengsian? Ini (pembangunan reklamasi) udah jelas nyerap tenaga," kata salah satu staf pemasaran Pluit City saat berbincang dengan Kompas.com, Jakarta, Kamis (14/4).
Ia melanjutkan, pembangunan pulau dan segala macam isinya membutuhkan tak hanya satu industri tertentu. Berbagai industri, terutama bahan bangunan akan terkena getahnya untuk turut andil membangun pulau.
"Dengan pulau 161 hektar ini, berapa banyak material yang kita butuhkan. Kalau kita bicara material, kita bicara industri dan penggerak lainmya. Kita butuh semen, kabel, besi, pipa, kayu, paku atau segala macam untuk bangunan," katanya lagi.
Ia menambahkan, akan ada banyak tenaga kerja untuk membangun pulau tersebut. Tenaga kerja yang dibutuhkan akan mencapai ribuan orang.
"Dan berapa besar pendapatan daerah yang bisa diperoleh Pemda DKI hasil dari PBB (Pajak Bumi Bangunan) gedung-gedung ini dan rumah di sekeliling. Belum lagi ruko-ruko itu buat tempat makan," katanya. (Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
