Kasus Covid-19 melonjak, Ganjar Pranowo minta 7.000 RT lakukan lockdown

Kamis, 01 Juli 2021 | 05:45 WIB Sumber: Kompas.com
Kasus Covid-19 melonjak, Ganjar Pranowo minta 7.000 RT lakukan lockdown


COVID-19 - SEMARANG. Dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil strategi gerilya. Seluruh kepala daerah diminta untuk langsung melakukan lockdown di tingkat rukun tetangga (RT) yang masuk kategori zona merah atau daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi. 

Ganjar memang belum berencana memberlakukan pembatasan skala provinsi untuk menekan laju penularan Covid-19. 

Sebab, Ganjar meyakini pembatasan tidak bisa optimal jika hanya di wilayah teritorial salah satu pemerintahan saja. Menurutnya, pengetatan yang dilakukan saat ini sebaiknya dilakukan di seluruh daerah risiko tinggi di Indonesia. 

"Ini mesti satu pulau kompak. Jadi kalau memang mobilitas warga dikurangi, mari kita bersama-sama stop mobilitasnya. Maka kita gerilya dari bawah minimal di RT-RT zona merah kita lockdown," kata Ganjar usai rapat penanganan Covid-19 bersama Wamenkes secara daring, Senin (28/6/2021). 

Baca Juga: Sejumlah daerah di Jateng terapkan gerakan di rumah saja, ini kata Gubernur Ganjar

Ganjar menyebut hingga hari ini sudah ada lebih dari 7.000 RT di Jateng yang berstatus zona merah. Sebelumnya, sudah ada sebanyak 5.757 RT yang tercatat dengan kategori zona merah. 

"Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang, kalau kemarin enggak, maka sekarang harus," ucapnya.

Ganjar menegaskan dengan penerapan lockdown tingkat RT itu, maka penanganan kasus Covid-19 di Jateng bisa dikendalikan. 

Baca Juga: UPDATE corona di Jawa Tengah Minggu 20 Juni positif 2195, sembuh 154 meninggal 86

"Nanti pengamanan dari Babinsa atau Bhabinkamtibmas bisa lebih membantu," ucapnya. 

Selain lockdown seluruh RT yang masuk zona merah, Ganjar juga meminta adanya keseragaman dalam penanganan Covid-19 antar wilayah di Jateng. 

"Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut. Sebab kalau tidak, maka rakyat akan cari fasilitas-fasilitas bagus di daerah tetangga," ucapnya. 

Ganjar berharap masing-masing kepala daerah memiliki tanggung jawab pada rakyatnya sehingga sinergitas akan bisa berjalan.

"Bupati wali kota punya dong tanggung jawab pada rakyatnya di wilayah masing-masing, jadi tolong saling membantu. Kalau masing-masing tanggung jawab pada daerahnya sendiri, maka ini akan bagus," ucapnya. 

Tak hanya itu, Ganjar juga meminta kegiatan yang menimbulkan keramaian semuanya ditunda. Bupati dan wali kota diminta tak segan untuk melarang semua kegiatan yang berpotensi dihadiri banyak orang. 

Baca Juga: Strategi Provinsi Jawa Tengah kendalikan kenaikan kasus Covid-19

"Kalau nekat, bubarkan. Tidak boleh ragu. Karena kondisi ini butuh perhatian lebih serius lagi," ucapnya. 

Ganjar menyebut saat ini, tercatat ada 25 kabupaten dan kota di Jateng yang masuk zona merah. 

"Maka saya akan kirimkan instruksi khusus. Kalau kemarin kan hanya surat edaran, rasanya kalau hanya surat edaran kurang maksimal. Maka sekarang saya keluarkan perintah, instruksi. Mudah-mudahan nanti malam instruksinya sudah jadi dan langsung saya bagikan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Ganjar Pasang Strategi Gerilya dan 7.000 RT Diminta Lockdown"
Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

 

Selanjutnya: Kasus melonjak, Ganjar perintahkan bupati dan wali kota perketat PPKM skala mikro

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru