KEBIJAKAN PELAT GANJIL GENAP - JAKARTA. Banyak pengendara mobil melanggar aturan pembatasan kendaraan dengan sistem pelat nomor ganjil genap yang mulai diterapkan pada Senin (12/9) pagi. Untuk hari ini, mobil dengan pelat nomor ganjil yang diizinkan melintas 25 jalur ganjil genap.
Bermacam alasan disampaikan pelanggar. Salah satunya Imelda (38), yang terkena tilang di Traffic Light Tomang ketika melintas dari arah Grogol menuju Tomang, Senin pagi.
Ia berasalan, harus lewat jalur itu karena merupakan jalur satu-satunya mengantar anak ke sekolah dan ke rumah sakit. "Saya tahu, memang ada perluasan ganjil-genap, tapi enggak tahu kalau hari ini mulai diberlakukan ke arah sini (Tomang). Takut anak saya telat sampai sekolah di kawasan Daan Mogot," jelasnya di lokasi.
Baca Juga: Polisi: Banyak pelanggar ganjil genap andalkan Google Maps
Ketika ditanya awak media kenapa tidak menggunakan kendaraan umum, ia mengaku ribet dan kurang efektif dalam mobilitas. "Kalau dari segi waktu naik kendaraan umum nggak efektif, ribet. Seminggu sekali lewat sini ke dokter sekaligus ngantar anak," terangnya.
Imelda mengaku pasrah ditilang dengan diberikan slip biru sebagai pengganti STNK. "Ini ya bu slip biru untuk pengganti STNK, sampai batas waktu di bawah ini (menunjukkan ke kolom)," ujar Polisi.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Soedarjono mengeluhkan kurangnya informasi perluasan ganjil genap. Ia berkendara dari Tangerang sengaja lewat jalur contra flow, lalu keluar di Tomang dan langsung terkena tilang.
Padahal, kantornya dekat dengan perempatan Tomang. "Kantor saya dekat dari jalur masuk Jalan Tomang Raya. Kalau kena tilang begini bagaimana bisa saya setiap hari ke kantor? Ditambah pekerjaan saya keliling dari satu tempat ke tempat lain," ucap Soedarjono.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Afandi Nofrisal akan segera mengevaluasi dan menampung seluruh masukan dari pengendara.
"Jadi tadi evaluasi kita dengan Pak Kasat, banyak pelanggar, ada yang tahu, ada juga yang alibi (alasan). Yang tahu dia akan menerima (ditilang), yang tidak tahu kebanyakan alibi," jelas Afandi.
Baca Juga: Banyak sopir yang lupa pemberlakuan ganjil genap hari ini
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar masyarakat mengetahui perluasan ganjil genap di 25 ruas beserta pintu masuk dan keluar tol.
"Sampai satu bulan ini tidak tahu kan tidak mungkin, karena kenapa? Di setiap mulut-mulut pintu masuk tol atau gage itu ada banner, ada anggota Dishub gabung dengan Pak Lantas selama satu bulan itu sosialisasi, baik itu jalur pelanggaran gage, serta di mal," tutup Afandi. (Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelanggar Ganjil Genap: Naik Kendaraan Umum Nggak Efektif, Ribet"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News