SEMARANG. Pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Semarang bisa memanfaatkan fasilitas dari pemerintah berupa Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Kemudahan ini membantu agar produk yang dihasilkan para pelaku IKM mampu bersaing di pasar mancanegara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, fasilitas KITE IKM bisa menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi pengusaha kecil dalam meningkatkan daya saingnya. Beberapa kendala yang dihadapi pengusaha IKM seperti kesulitan pengadaan bahan baku impor, mesin untuk modernisasi, serta fasilitas-fasilitas untuk kemudahan berusaha. Untuk itu dirinya meminta pengusaha IKM di Jawa Tengah untuk memanfaatkan fasilitas ini.
Fasilitas KITE IKM yang dimaksud seperti insentif fiskal hingga kemudahan prosedur ekspor. Sehingga, tujuannya ekspor dapat meningkat, kontribusi terhadap produk domestik bruto lebih besar, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, serta menciptakan desa-desa wisata IKM.
Kendati demikian, Ganjar menyebutkan bahwa pemerintah menghadapi tantangan untuk mendata usaha kecil menengah yang ada. Padahal data UKM diperlukan untuk clustering atau pengelompokkan. Dengan itu akan memudahkan pemerintah dalam memberikan perlakuan kepada mereka. Adapun dari sisi pengusaha kecil, mereka bisa belajar mengelola administrasi seperti izin usaha, serta pembukuan.
Pembukuan merupakan bentuk modernisasi dari sisi manajemen juga sebagai tanggung jawab pada negara pengusaha harus memenuhi kewajiban terkait pajak.
Peluncurkan fasilitas KITE untuk IKM ini langsung diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo di Sentra Kerajinan Tembaga Desa Tumang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (30/1). Presiden juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, tentang Pengembangan Industri Kecil dan IKM terkait pembiayaan penjaminan asuransi serta jasa konsultasi IKM berorientasi ekspor.
(Wisnu Adhi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
