UMKM - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar pelatihan UMKM Naik Kelas di Kota Semarang sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM, yang bertujuan untuk mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional serta membantu pengelolaan dan pengembangan usaha kecil.
Aplikasi Naksir UMKM dirancang untuk meningkatkan efisiensi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta membantu pelaku usaha merespons tren dengan lebih cepat. Selain itu, aplikasi ini juga memudahkan pemantauan perkembangan UMKM dan membangun kolaborasi antarpelaku usaha.
Baca Juga: Upaya Semen Indonesia (SIG) Dukung Pemerintah Lewat Pembangunan Infrastruktur Desa
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa pemetaan kondisi UMKM menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan daya saing mereka. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap posisi dan kebutuhan UMKM sebelum memberikan intervensi yang sesuai.
"Kami mengembangkan aplikasi Naksir UMKM untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan,” ujar Arya seperti dikutip dari siaran pers SIG, Kamis (6/2).
Pelatihan yang berlangsung di Grasia Convention Semarang ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN serta 30 fasilitator dari Jawa Tengah.
Materi yang diberikan mencakup manajemen keuangan, pemasaran digital, strategi ekspansi bisnis, serta pelatihan Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Sertifikasi Halal.
Baca Juga: Lima Tahun Perjalanan, KOMPAG Perkuat Program Dorong UMKM Naik Kelas
Beberapa pemateri yang hadir antara lain dari PT Surveyor Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Impala Network.
Dalam kegiatan ini, PT Semen Indonesia Tbk (SIG) turut serta dengan mengikutsertakan tiga fasilitator dan lima UMKM binaan yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner.
SIG juga memiliki program pendampingan yang berfokus pada pengembangan produk, akses pasar, dan pemanfaatan teknologi digital. Sejak 2020, Rumah BUMN SIG di Rembang telah mendampingi 495 UMKM dan membantu menciptakan 1.869 lapangan kerja dengan nilai transaksi mencapai Rp4,62 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kegiatan Pelatihan UMKM Naik Kelas sejalan dengan semangat dan inisiatif SIG untuk terus memajukan UMKM melalui program pendampingan secara menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk UMKM yang berada di bawah naungan Rumah BUMN SIG di Rembang, Jawa Tengah.
Program pendampingan di antaranya difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital.
Baca Juga: Menkop UKM Apresiasi Buku "Cah Ndeso Menjadi CEO", Dorong UMKM Naik Kelas Hingga IPO
“SIG telah melahirkan banyak pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnisnya sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaaan,” kata Vita dalam iaran pers.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh perwakilan sejumlah BUMN, termasuk PLN, Pertamina, BRI, BNI, dan Mandiri. Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai program pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.
Program ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi kerakyatan dan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing UMKM di tingkat nasional maupun global.
Selanjutnya: Paylabs Membidik Sistem Pembayaran untuk UMKM
Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
