Dalam sejarah panjang Jakarta, banyak kemajuan diraih dan pemimpin pun datang
silih berganti. Masing-masing meletakkan legasinya, membuat kebaikan dan
perubahan demi kota dan warganya. Untuk itu kami sampaikan apresiasi dan rasa
terima kasih kepada para Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya, yang turut
membentuk dan mewarnai wujud kota hingga saat ini.
Jakarta juga memiliki makna pentingnya dalam kehidupan berbangsa. Di kota ini,
tekad satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa persatuan ditegakkan oleh para
pemuda. Di kota ini pula bendera pusaka dikibartinggikan, tekad menjadi bangsa
yang merdeka dan berdaulat diproklamirkan ke seluruh dunia. Jakarta adalah satu
dari sedikit tempat di Indonesia yang merasakan hadirnya penjajah dalam kehidupan
sehari-hari selama berabad-abad lamanya. Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan
oleh kolonialisme. Kini telah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Jangan sampai terjadi di Jakarta ini apa yang dituliskan dalam pepatah Madura, “Itik
se atellor, ajam se ngeremme.” Itik yang bertelur, ayam yang mengerami. Seseorang
yang bekerja keras, hasilnya dinikmati orang lain.
Kini kami datang untuk melanjutkan segala dasar kebaikan yang telah diletakkan para
pemimpin sebelumnya, sembari memperjuangkan keberpihakan yang tegas kepada
mereka yang selama ini terlewat dalam merasakan keadilan sosial, membantu
mengangkat mereka yang terhambat dalam perjuangan mengangkat diri sendiri,
serta membela mereka yang terugikan dan tak mampu membela diri.
Jakarta adalah ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka selayaknya ia
menjadi cermin dan etalasi dari semangat NKRI, semangat Pancasila dan semangat
tegaknya konstitusi. Di kota ini lah Pancasila harus mengejawantah, setiap silanya
harus mewujud menjadi kenyataan.